JAKARTA, Berita HUKUM - Kasus proyek pengadaan benih sebesar Rp 500 miliar oleh PT Sang Hyang Seri (SHS) di Kementerian Pertanian, hari ini penyidik kejaksaan masih melakukan pemanggilan saksi terkait pengembangan penyidikan di sejumlah Kejaksaan Tinggi (Kejati).
"Dugaa tindak pidana korupsi PT. SHS di Kejati Sumut, hari ini 2 Saksi pemilik kios/toko/UD/PD, Netti Herawati, UD Kostani - Lubuk Pakam dan Mulyono, UD Mulya Tani - Labuhan Batu, tidak hadir," kata Kepala Pusat Penerangan dan Hukum Kejaksaan Agung, Setia Untung Arimuladi kepada Wartawan, Kamis (12/9) di Jakarta.
Masih menurut Untung, pemeriksaan di Kejati Banten hadir Manager PT. SHS periode tahun 2008 - 2011 Cabang Serang Banten, Subagyo dan Ateng Sudrajat, di Kejati Jateng hadir 2 Saksi dari pemilik toko/Kios/PD/UD, Retnaningtyas Rudianti, Kios ”Jambul"- Magelang dan Sudargo, "Anugerah Tani"- Purworejo, di Kejati Sulsel, 3 Saksi pemilik kios/toko/UD/PD ”Agri Mart” - Manado, "Sahabat" - Mamuju & ”Subur Tani” - Palu tidak hadir.
"Pokok pemeriksaan untuk manager dan satuan tugas terkait dengan tugas dan kewenangan saksi-saksi terhadap proses produksi dan distribusi yang real di wilayah tempat saksi menjalankan tugas, sedangkan untuk pemilik Toko terkait dengan ada atau tidaknya penyaluran benih bersubsidi melalui toko/kios Saksi-saksi," terang Untung.(bhc/mdb) |