JAKARTA, Berita HUKUM - PT Jasa Marga (Persero),Tbk menjelaskan, terkait genangan air 50 cm di km 37 dan km 34 pada hari Minggu kemarin yang terjadi, selain karena faktor hujan deras, namun juga karena faktor perubahan tata ruang/ penggunaan lahan disekitar jalan tol.
"Dua genangan air di jalan tol hari Minggu kemarin karena hujan yang cukup deras dan perkembangan area industri yang cukup pesat yang menyebabkan limpasan air tidak mampu ditampung drainase di km 37 dan km 34 dan melimpas di jalan tol", kata Direktur Operasional PT Jasa Marga, Christantio Prihambodo di kantor pusat operator jalan tol PT Jasa Marga, Tbk di Jakarta, Senin (15/2).
Chistantio menuturkan, di km 37 sebenarnya terdapat dua Situ, yakni Rawa Binong dan Alam Sar yang berfungsi menampung limpasan air di sekitar jalan tol.
Namun, karena pesatnya pembangunan daerah sekitar tol, menyebabkan dua Situ/ danau kecil tersebut tidak mampu menampung debiit air yang datang.
"Pengembangan menyebabkan air lebih cepat mengalir ke danau dan limpasannya melimpas ke jalan tol", ujarnya.
Christantio menjelaskan, dalam minggu ini pihaknya akan berkoordinasi dengan daerah kawasan untuk mencari solusi jangka panjang, agar jalan tol tidak terendam lagi.
"Kita koordinasi bagaimana agar tata air di daerah kawasan, agar genangan tidak terjadi lagi. Untuk sementara kita pasang karung pasir untuk menahan limpasan air", jelasnya.
"Kondisi saat ini dilakukan penutupan lajur offramp menuju Cikarang Pusat bagi kendaraan dari arah Bandung dan pengaturan lalu lintas yang melalui lokasi KM 37," tuturnya.
Seperti diberitakan, Hujan deras yang mengguyur kawasan Bekasi mengakibatkan dua peristiwa terjadi di ruas tol Jakarta-Cikampek dan Jakarta Outer Ring Road (JORR). Di Tol Jakarta-Cikampek banjir menggenangi ruas tol yang menghubungkan Jakarta dengan Cikampek tersebut.
Banjir terjadi di KM 34 Tol Jakarta-Cikampek tepatnya di Kawasan Cikarang, Kabupaten Bekasi arah Jakarta
Banjir di ruas Tol Jakarta-Cikampek tak hanya terjadi di KM 34, Cikarang, Kabupaten Bekasi. Banjir juga terjadi di KM 37 tepatnya di dekat Gerbang Tol Kota Delta Mas.
Sementara untuk ambruknya Gerbang Cikunir 2 terjadi karena hujan lebat yang disertai hempasan angin keras, yang menekan atap bagian depan dan merobohkannya.
"Sementara kita lakukan tindakan mensuport dan menopang atap yang roboh menggunakan Crane, dan memotong seperti papan nama yg membebani atap", paparnya.
Untuk perbaikan permanen, lanjut Christantio, dilakukan secara bertahap dengan masa perbaikan selama 1-1,5 bulan.
"Sementara selama perbaikan kita buka partial. Lalu lintas sudah normal, namun kita buka 11 gardu", ungkapnya.(bh/yun)
|