MEXICO CITY (BeritaHUKUM.com) – Seorang pengacara hak asasi manusia (HAM) Meksiko, Netzai Sandoval, mengajukan gugatan kepada Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC) terhadap Presiden Felipe Calderon. Dalam gugatannya itu, ia menuduh Calderon dan sejumlah pejabat tinggi Meksiko serta para pedagang narkoba melakukan kejahatan atas kemanusiaan.
Netzai Sandoval menyampaikan gugatan Jumat (25/11) waktu setempat, kepada mahkamah di Den Haag, Belanda. Ia juga mendesak penyelidikan atas kematian ratusan orang di tangan militer Meksiko dan para pedagang narkoba. Lebih dari 20 ribu warga Meksiko menandatangani dokumen tersebut.
Kantor jaksa, seperti dilansir VOA News, Sabtu (26/11), menyatakan bahwa telah menerima gugatan itu. Sedangkan keputusan atas permintaan itu akan dilakukan pada waktunya nanti. Sementara pemerintah Meksiko menyangkal tuduhan-tuduhan yang didaftarkan dalam gugatan tersebut.
Sebelumnya Human Rights pada awal Nopember ini, telah mengeluarkan sebuah laporan yang menuduh militer dan polisi Meksiko melakukan sejumlah pelanggaran HAM dalam upaya untuk memberantas kejahatan terorganisir.
Direktur Human Rights Watch di Amerika Serikat (AS) Jose Miguel Vivanco mengatakan, alih-alih mengurangi aksi kekerasan, perang melawan narkoba yang dilakukan Meksiko itu, justru memicu peningkatan pembunuhan, penyiksaan dan pelanggaran yang mengerikan secara dramatis oleh aparat keamanan.
Ia menambahkan, hal ini membuat iklim pelanggaran hukum dan ketakutan semakin memburuk di banyak bagian negara itu. Bahkan, diperkirakan 45 ribu orang tewas dalam aksi kekerasan terkait narkoba, sejak Presiden Felipe Calderon berkuasa pada akhir 2006 dan memulai penumpasan para kartel.(voa/sya)
|