Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    

Penahanan Arroyo Dipindah ke RS Militer
Saturday 10 Dec 2011 01:04:16
 

Gloria Macapagal Arroyo (Foto: Peopledaily.com)
 
MANILA (BeritaHUKUM.com) – Pihak berwenang Filipina memindahkan penahanan mantan Presiden Gloria Macapagal Arroyo ke sebuah rumah sakit militer di Manila. Pemindahan dilakukan dengan pengawalan sangat ketat. Iring-iringan kendaraan cukup panjang dalam membawa Arroyo dari sebuah rumah sakit swasta, tempat dia mendapat perawatan atas penyakit tulang yang langka yang dideritanya.

Sejak ditangkap tiga pekan lalu dan dirawat di rumah sakit swasta, mantan presiden ini mendapat pengawalan polisi. Upayanya untuk mencari pengobatan ke luar negeri dicegah oleh pemerintah Filipina, karena dikhawatiran takkan kembali lagi.

Jaksa penuntut menginginkan Arroyo ditahan di penjara biasa seperti para tersangka lain, sementara penasehat hukumnya sudah meminta status tahanan rumah. Hakim akan memutuskan status penahanan pada beberapa waktu medatang, Untuk sementara ini, Arroyo diputuskan untuk ditahan di sebuah rumah sakit militer.

Seperti dilansir BBC, Jumat (9/12), laporan-laporan media Filipina menyebutkan iring-iringan sudah tiba di Rumah Sakit Veteran, namun belum ada pernyataan dari pihak rumah sakit maupun juru bicara Arroyo.

Sebelumnya, Arroyo kembali menegaskan bahwa dakwaan atasnya sebagai penghasutan dan menuduh Persiden Benigno Aquino berupaya menghancurkan reputasinya. "Pemerintahan saat ini sedang menerapkan penghasutan untuk menghancurkan saya," kata dia dalam wawancara dengan TV GMA.

Arroyo juga menuduh kasus hukum yang dituduhkan kepadanya merupakan upaya Presiden Aquino untuk mengangkat popularitas di tengah kegagalan ekonomi negara itu. "Sangat menyedihkan pemimpin saat ini menggunakan propaganda hitam dan berprasangka terhadap saya. Sebagai akibatnya, pertumbuhan ekonomi kita melemah dan kelaparan serta kemiskinan meluas," imbuhnya.

Matan presiden yang berusia 64 tahun ini menghadapi sejumlah dakwaan, antara lain kecurangan dalam pemilihan anggota kongres pada 2007. Presiden Benigno Aquino -yang menggantikan Arroyo- sudah berjanji akan membawa Arroyo ke hadapan hukum, karena dugaan kecurangan pemilu dan korupsi.(bbc/sya)



 
   Berita Terkait >
 
 
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2