JAKARTA, Berita HUKUM - Guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutkan, Pemerintah berharap rasio utang atas produk domestik bruto (debt to GDP) Indonesia pada akhir 2013 diharapkan bisa kurang dari 23 persen. Harapan ini disampaikan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Agus Martowardojo dalam pidato pembukaan acara Seminar Nasional "APBN 2013: Peningkatan Kualitas Belanja Negara" di Jakarta, Selasa (20/11)
Menkeu menegaskan, rasio 23 persen itu harus terus dijaga sebagaimana pemerintah juga mempertahankan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2013 sebesar 1,65 persen.
“Angka 1,65 persen itu didapat dari perhitungan pendapatan negara yang ditargetkan mencapai Rp1.529 triliun yang terdiri dari penerimaan dalam negeri dan hibah. Ada pun total anggaran belanja negara diperkirakan mencapai Rp 1.683 triliun,” jelas Agus Martowardojo.
Menurut Menkeu, pencapaian tersebut bukanlah hal yang mustahil. Dengan strategi pengelolaan kebijakan fiskal yang sehat dan berkesinambungan, diharapkan akan menjamin efisiensi dan efektifitas alokasi APBN dalam pencapaian sasaran-sasaran pembangunan yang telah ditetapkan.
Selain itu, pengelolaan kebijakan fiskal yang sehat dan berkesinambungan juga dapat menjadi signal bagi pasar akan kredibilitas kebijakan makro yang di tempuh pemerintah. Oleh karena itu, tidak berlebihan bila dikatakan bahwa pengelolaan kebijakan fiskal yang sehat dan berkesinambungan merupakan salah satu jangkar bagi stabilitas ekonomi makro secara keseluruhan.
Selain soal perlunya menekan utang hingga kurang 23 persen dari PDB, Menkeu Agus Martowardojo juga menyampaikan perlunya ada optimalisasi pendapatan negara, terutama dalam skala usaha.
Pemerintah, lanjut Menkeu, juga harus meningkatkan kualitas belanja negara melalui efisiensi alokasi anggaran, teknis dan ekonomi.
Senada dengan Menkeu, Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati juga menyatakan pemerintah berusaha menekan rasio utang atas PDB di bawah 23 persen. "Selain itu, pemerintah ingin menjaga nominal utang kita," katanya.
Berdasarkan data Ditjen Pengelolaan Utang Kemenkeu, rasio utang atas PDB Indonesia hingga September 2012 mencapai 23,1 persen. Sementara, target rasio utang atas PDB pada 2014 adalah 22 persen.
Total outstanding utang pemerintah per Oktober mencapai Rp 1991,7 triliun dengan rincian Rp 632,74 triliun dalam bentuk pinjaman dan Rp 1.358 triliun dalam bentuk Surat Utang Negara (SUN).(es/skb/bhc/opn) |