JAKARTA, Berita HUKUM - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Hatta Rajasa mengatakan pemerintah akan segera mengajukan jumlah kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi untuk tahun 2014 ke DPR sebesar 53 juta kilo liter (KL).
"Kan untuk kuota BBM dalam APBN 2013 sebanyak 46,01 juta KL, sedangkan untuk 2014 dianggarkan 53 juta KL, proyeksi tersebut berasal dari perhitungan pemerintah atas kemungkinan realisasi konsumsi BBM bersubsidi tahun ini," kata Hatta di Jakarta, Selasa (30/4).
Menurutnya, jika pemerintah tidak melakukan apa-apa tahun ini maka konsumsi BBM subsidi dapat mencapai 53 juta KL. Dia menambahkan untuk tahun ini kuota konsumsi tetap akan jebol meski pemerintah sudah melakukan kenaikan harga dan pengendalian kuota BBM subsidi. "Namun sekarang kan ada pengendalian BBM subsidi, walaupun diperkirakan tetap akan jebol sampai 48,5 juta kl," katanya.
Hatta menjelaskan bahwa dirinya belum mau berkomentar soal keputusan pemerintah yang rencananya akan menaikkan harga BBM hari ini. "Saya tidak mau berspekulasi soal itu," tegasnya.
Ditambahkannya, kenaikan harga BBM diterapkan sesudah semua kesiapan sudah matang. Selain itu, penerapan satu harga BBM lebih mudah diterapkan ketimbang dengan dua harga BBM.
"Dual pricing (dua harga) itu lebih sulit ketimbang single pricing (satu harga). Dari masukan masyarakat menginginkan satu harga, kita kaji mendalam. Nanti kita akan hitung dampaknya, itu semua ada hitungannya," jelasnya.(dry/ipb/bhc/opn) |