VATIKAN, Berita HUKUM - Paus Fransiskus menyetujui pembentukan pengadilan untuk menyidangkan kasus-kasus tuduhan terhadap uskup yang dianggap menyembunyikan pencabulan terhadap anak-anak yang dilakukan oleh para pendeta. Langkah ini pertamakalinya dilakukan oleh Vatikan, menyusul rekomendasi dari panel yang baru dibentuk untuk menyelidiki kasus pencabulan oleh pemuka agama.
Pengadilan ini akan memiliki kekuasaan untuk menghukum uskup yang dianggap gagal melindungi para korban.
Organisasi kelompok yang pernah menjadi korban telah lama menyerukan agar Vatikan melakukan lebih banyak lagi untuk meminta pertanggungjawaban para uskup untuk pencabulan yang terjadi dalam kewenangan mereka.
Pernyataan dari Vatikan menyebutkan bahwa pengadilan ini akan dibentuk di bawah Jemaat untuk Doktrin Keimanan.
Tujuannya adalah untuk "mengadili para uskup sehubungan dengan penyalahgunaan jabatan berkaitan dengan pencabulan terhadap anak-anak," menurut pernyataan tersebut.
Skandal pencabulan
Jerman - seorang pendeta yang disebukan namanya dengan Andreas L, mengaku di tahun 2012 melakukan pencabulan sebanyak 280 kali yang melibatkan tiga orang anak laki-laki, selama satu dekade.
Amerika Serikat - pengakuan tentang pencabulan di tahun 1990an oleh dua orang pendeta dari Boston, Paul Shanley dan John Geoghan, menyebabkan kemarahan publik.
Belgia - Uskup Bruges, Roger Vangheluwe, mengundurkan diri pada bulan April 2010 sesudah mengakui bahwa ia melakukan pencabulan terhadap seorang anak laki-laki selama bertahun-tahun.
Italia - Gereja Katolik di Italia mengakui bahwa di tahun 2010, ada sekitar 100 kasus laporan pencabulan terhadap anak-anak yang dilakukan oleh para pendeta selama lebih dari 10 tahun.
Irlandia - Laporan di tahun 2009 menemukan bahwa pencabulan dan kejahatan psikologis "menyebar" di sekolah-sekolah dan rumah yatim piatu Katolik, di sepanjang abad ke-20.
Juru bicara Vatikan, Pendeta Frederico Lombardi menyatakan para uskup bisa juga diadili apabila mereka gagal mencegah terjadinya pencabulan terhadap anak-anak.
Pengaduan akan ditangani oleh salah satu dari tiga departemen di Vatikan, tergantung dimana jurisdiksi uskup tersebut.
Lalu pengaduan ini akan diadili oleh departemen Doktrin.
Panel yang memberi rekomendasi untuk kebijakan ini dibentuk oleh Paus Fransiskus pada tahun 2013 untuk membantu keuskupan mencegah dan menolong korban.
Panel ini terdiri dari 17 orang pendeta dan orang-orang biasa dari seluruh dunia.(BBC/bh/sya) |