MESIR, Berita HUKUM - Suasana kemeriahan hari raya Idul Fitri 1 Syawwal 1434 Hijriyah, berbeda di kota Kairo, Ibukota Mesir dimana para pendukung Presiden Muhammad Mursi yang dikudeta militer Mesir, merayakan dengan aksi turun ke jalan raya dan meminta segara untuk memulihkan jabatan Mursi sebagai Presiden.
Sebagaimana diketahui para pendukung Presiden Mursi yang terpilih sesuai jalur Pemilu resmi tersebut, hingga berita ini diturunkan tetap bersikeras akan terus membela Mursi. Hal tersebut menyebabkan perang saudara kembali berlanjut di negara yang terdapat ribuan pelajar asal Indonesia ini. Dan sejak militer Mesir yang dipimpin Jenderal Abdel Fattah al-Sisi menggulingkan Mursi pada 4 Juli 2013, sudah lebih dari 100 orang telah tewas yang sebagiannya adalah para pemuda, sedangkan sekitar 700 orang mengalami luka parah dan cacat.
Sementara itu, istri dari Presiden Mursi yang masih ditahan pihak militer, Naglaa Mahmoud, yang jarang terlihat di depan umum ikut serta dalam unjuk rasa. Ia berbicara di hadapan para demonstran di Kairo dengan menyerukan suaminya untuk diizinkan kembali ke tampuk kekuasaan. Para peserta aksi menyambut pidato Naglaa dengan teriakan "Kembali! Kembali!" seperti dilansir AP, Kamis (8/8).
Krisis politik telah mencapai fase baru yang berbahaya menyusul gagalnya usaha internasional pekan ini untuk menjembatani jurang pemisah antara dua pihak dan mengindari pertumpahan darah. Libur Idul Fitri selama empat hari mulai Kamis berlangsung dengan suasana pada umumnya damai dan penuh kegembiraan. Belum ada laporan tentang kekerasan terjadi.(ap/bhc/mdb) |