JAKARTA, Berita HUKUM - Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono pagi ini akan menggelar upacara pelepasan pasukan TNI. Kontingen Garuda XXVIII. Beserta Kapal Perang KRI Diponegoro 365 di Pangakalan Utama TNI Angkatan Laut Tanjung Priok Jakarta Senin (11/3) guna menjalankan misi perdamaian dunia PBB di Libanon.
Dalam tugasnya, Kapal KRI Diponegoro dilengkapi 1 helikopter, dan 100 personil baik perwira, bintara serta 23 prajurit tamtama yang tergabung dalam satgas maritim. Diketahui, misi perdamaian dunia ke libanon ini merupakan misi yang kedua kalinya bagi KRI diponegoro 365.
TNI angkatan laut telah mengirim 4 kapal perangnya dalam misi perdamaian dunia ke Libanon yang dimulai tahun 2009 denlgan KRI diponegoiro, kemudian tahun 2010 menggunakan KRI Frans Kaisepo, dan tahun 2011 giliran KRI Sultan Iskandar muda, kemudian tahun 2012 adalah KRI Sultan Hasanudin yang diberangkatkan.
Dari 100 personil tersebut, diantaranya 1 perwira dokter kesehatan, kopaska, intelejen, dan penerangan yang semua dibawa komando satgas maritim kontingen garuda. 28 tahun 2013 yakni Letkol Laut Hersan sendiri. Sesampainya di libanon anggota TNI bertugas menjaga periran Libaonon dari barang-barang ilegal yang masuk maupun keluar melalui laut, seperti senjata ilegal yang kerap tertangkap di Libanon.
Para TNI juga member akan memberikan pelatihan kepada personil Libanon agar kedepannya tentara Libanon bisa menjaga wilayah sendiri. “Sebab saat ini Libanon memang mempunyai tentara sendiri, tetapi kesatuannya masih cukup kecil,” ujar Letkol Laut Harsan Komandan Kontingen KRI Diponegoro.
Menerut penjelasan Kolonel Hersan, “kami akan bertugas di Lebanon selama delapan bulan kedepan di bawah komando pasukan PBB di Libanon,” kata Kepala komando satgas maritim kontingen garuda XXVIII, Letkol Laut Hersan.(dbs/bhc/put)
|