*Tidak perlu menunggu komando untuk mempertahankan diri dari serangan pasukan Nato
ISLAMABAD (BeritaHUKUM.com) – Serangan helikopter pasukan Nato terhadap pos tentara Pakistan di perbatasan Pakistan-Afghanistan beberapa hari lalu, membuat berang panglima militernya, Jendral Ashfaq Kayani.
Ia pun langsung memerintahkan pasukannya di sepanjang perbatasan untuk mempertahankan diri dan membalas menyerang terhadap bentuk agresi apa saja, tanpa harus menunggu perintah dari komando yang lebih tinggi.
Jendral Kayani, seperti dikutip VOA News, Sabtu (3/12), mengeluarkan perintah kepada seluruh tentaranya untuk membalas penuh agresi dalam bentuk apa saja. Perintah ini menyusul pemboman Nato terhadap dua pos perbatasan Pakistan yang menewaskan 24 tentara Pakistan.
Pihak militer juga menyangkal laporan harian “Wall Street Journal” yang mengutip pejabat Amerika Serikat (AS) yang menyatakan bahwa Pakistan telah mengizinkan Nato melakukan serangan itu. Laporan itu mengatakan Pakistan meyakinkan komandan-komandan Nato bahwa tidak ada pasukan Pakistan di wilayah itu, setelah pasukan khusus AS mendapat serangan dari wilayah Pakistan di dekat perbatasan itu.
Penyelidikan sedang dilangsungkan untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi menjelang fajar pada 26 November itu, ketika Pakistan mengatakan beberapa helikopter Nato dan jet-jet tempur menembaki pos-pos di wilayah perbatasan Mohmand selama satu jam lebih. Sebuah laporan penyelidikan militer AS akan dikeluarkan akhir Desember ini.
PM Yousuf Raza Gilani dan pejabat-pejabat tinggi lainnya memberi penjelasan pada Komisi Keamanan Nasional Parlemen Pakistan, mengenai keputusannya untuk memboikot konferensi rekonsiliasi Afghanistan di Bonn, Jerman, pecan depan. “Pakistan tidak akan ikut dalam konferensi Bonn itu. Tak satupun wakil Pakistan akan pergi kesana,” tegasnya.
Pakistan pun telah menutup dua jalan utama yang merupakan jalur pemasok makanan, bahan bakar dan barang lainnya yang sangat dibutuhkan Nato. Pakistan juga memerintahkan AS untuk segera menarik pasukannya dari pangkalan udara di Pakistan barat daya. Ketentuan lainnya juga akan dikeluarkan lagi sebagai bentuk protes atas penyerangan tersebut.
PM Gilani pun mengaskan bahwa pemerintahannya tidak akan membiarkan kedaulatan dan keutuhan wilayah Pakistan terancam oleh apa yang disebut sebagai aksi-aksi yang tidak dipertimbangkan dengan matang dan terburu-buru .
PM Gilani menggunakan pernyataan itu untuk mengulangi kemarahan Pakistan atas seruan berulang-ulang Barat yang meminta Pakistan berbuat lebih banyak dalam perang melawan teroris. Ia mengatakan ada batas kesabaran Pakistan dan kerja sama tidak bisa berjalan satu arah.(voa/sya)
|