TIMIKA, Berita HUKUM - Ketua Komisi Komisi VIII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, mendesak agar PT Freeport lebih bersungguh-sungguh memperhatikan ekosistem di wilayah pertambangan mereka. Penambangan yang masih terus berlanjut diharapkan tidak merusak lingkungan yang akhirnya menimbulkan bencana dan merugikan semua pihak.
"PT Freeport harus menghijaukan kembali daerah-daerah yang terkena sirsat (pasir sisa tambang). Usaha penghijauan memang sudah dilakukan, tetapi tentu masih perlu ditingkatkan dan diintensifkan lagi. Apalagi, PT Freeport sudah beroperasi selama 48 tahun. Tentu banyak areal yang butuh perhatian dan penanganan agar ekosistem yang ada tidak terganggu", demikian disampaikan Saleh ketika meninjau Mile 21, areal penghijauan PT Freeport, di Timika, Sabtu (23/5).
Dijelaskan Saleh, ikut menjaga kelestarian lingkungan adalah kewajiban PT Freeport yang tidak dapat ditawar-tawar. Karena itu, PT Freeport harus memiliki master plan penghijauan yang dikoordinasikan dan disetujui oleh pemerintah. Dengan begitu, beberapa tahun ke depan, areal yang dilalui sirsat bisa dihijaukan kembali.
"Sebagai salah satu perusahaan pertambangan tertua di Indonesia, PT Freeport harus bisa menjadi contoh. Apalagi saat ini, ada banyak perusahaan pertambangan lain yang sedang beroperasi. Perusahaan-perusahaan pertambangan itu tentu akan menjadikan PT Freeport sebagai rujukan. Nah jika PT Freeport tidak bisa menunjukkan prestasi yang baik dalam menjaga lingkungan, dikhawatirkan yang lain juga akan mengikuti," ujar Saleh.
Kerja keras PT Freeport dalam mengelola pertambangannya harus seimbang dengan kerja keras mereka dalam mengendalikan lingkungan dan mencegah terjadinya bencana. Dengan begitu, ada keseimbangan ekologis antara nature (alam) dan culture (kebudayaan).
"Pertambangan itu kan orientasinya membangun kebudayaan (culture). Membangun culture tentu tidak boleh merusak alam (nature). PT Freeport bisa mengatakan telah berupaya menjaga keseimbangan itu. Faktanya, menurut saya, belum cukup. Dari atas pesawat saja masih terlihat adanya aliran sirsat yang melintang lurus dari Tembagapura menuju muara,"pungkasnya.(Ayu/dpr/bh/sya)
|