JAKARTA, Berita HUKUM - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada hari Rabu, 24 Oktober 2012 di The Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta. Pada RUPSLB tersebut, BEI menyampaikan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) tahun 2013 dengan asumsi-asumsi indikator ekonomi tahun 2013 yang meliputi: Pertumbuhan Ekonomi 6,50%, Laju Inflasi 5,00%, Suku Bunga SBI 1 bulan 5,50-6,00%, Suku Bunga Deposito Rupiah 5,75-6,25%, dan Kurs Rupiah Rp9.300,- per US$.
Terkait dengan transaksi perdagangan dan pendapatan jasa transaksi saham, BEI memproyeksikan rata-rata nilai transaksi harian saham selama tahun 2013 mencapai Rp5,50 triliun dengan jumlah hari bursa sebanyak 244 hari. BEI juga menargetkan 30 emiten saham baru (Initial Public Offering atau IPO), 55 emiten melakukan pencatatan tambahan (right issue dan saham bonus), 50 emisi obligasi korporasi, dan 60 seri obligasi negara. Rata-rata volume transaksi harian Surat Berharga Negara (SBN) yang dilaporkan melalui Centralized Trading Platform Value Added Service (CTP VAS) diproyeksikan mencapai Rp4,03 miliar dan rata-rata volume transaksi harian obligasi korporasi mencapai Rp1,71 miliar.
Berdasarkan asumsi yang digunakan pada tahun 2013, BEI diproyeksikan akan memperoleh Laba Usaha sebesar Rp94,91 miliar yang berasal dari Pendapatan Usaha Bersih sebesar Rp526,15 miliar dikurangi Biaya Usaha sebesar Rp431,24 miliar. Pendapatan Usaha Bersih berasal dari Pendapatan Usaha dikurangi setoran atas Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Selain itu, BEI juga diproyeksikan akan memperoleh Pendapatan Lain-lain sebesar Rp83,47 miliar sehingga Laba Sebelum Pajak menjadi Rp178,38 miliar. Setelah dikurangi estimasi pajak sebesar Rp32,56 miliar, maka Laba Setelah Pajak diperkirakan sebesar Rp145,82 miliar.
Di sisi lain, investasi yang akan dilakukan oleh BEI di tahun 2013 diproyeksikan mencapai Rp58,91 miliar atau meningkat sebesar 23,66% dibandingkan dengan revisi RKAT 2012 yang sebesar Rp47,64 miliar. Kenaikan ini disebabkan pada tahun 2013 BEI berencana melakukan inisiatif investasi strategis di bidang teknologi informasi pada sistem perdagangan, portal media sosial untuk pengembangan pasar, serta sistem untuk pengembangan Emiten dan Anggota Bursa. Investasi teknologi informasi yang akan dilaksanakan di antaranya adalah investasi pada JATS/JATS-RT sebesar Rp1,86 miliar, Datafeed Fixed Income sebesar Rp3,41 miliar, aplikasi kegiatan pendukung sistem perdagangan sebesar Rp1,41 miliar, Sistem Fixed Income sebesar Rp12,60 miliar (meningkat signifikan sebesar 669,87%), pengembangan Workflow dan Dashboard Emiten sebesar Rp1,32 miliar, Sistem Profil dan Portal AB sebesar Rp5,09 miliar, portal media sosial sebesar Rp1 miliar, pengembangan infrastruktur untuk pengembangan sistem sebesar Rp5,65 miliar, dan Sistem Monitoring Infrastruktur sebesar Rp1,20 miliar.
Sedangkan pos yang juga cukup dominan dan merupakan kelanjutan dari investasi tahun sebelumnya adalah: investasi Back Up Sistem Perdagangan yang tetap stabil dengan alokasi sebesar Rp10 miliar, Sistem Pengawasan yang naik tipis sebesar 4,43% menjadi Rp3,67 miliar, Hardware/Software Trading yang mengalami penurunan signifikan sebesar 67,54% menjadi Rp3,16 miliar, Hardware/Software Office yang turun tipis sebesar 0,88% menjadi Rp2,60 miliar, HRIS yang juga stabil dengan alokasi sebesar Rp1,60 miliar, dan renovasi Ruang Kantor dan PIPM yang juga naik tipis sebesar 6,93% menjadi Rp3,08 miliar. Adapun investasi IDXNet diproyeksikan mengalami penurunan cukup signifikan yaitu sebesar 97,25% menjadi Rp253 juta dari Rp9,21 miliar dikarenakan proyek pengembangan IDXNet sudah rampung di tahun 2012. Saldo Akhir Kas dan Setara Kas (termasuk investasi jangka pendek) di tahun 2013 diproyeksikan mencapai Rp1,15 triliun.
Dalam RUPSLB hari ini, Ito Warsito, Direktur Utama BEI, menyampaikan kepada para pemegang saham rasa optimisnya. ”Kami yakin bahwa pada tahun 2013 BEI akan menunjukkan kinerja yang semakin optimal. Pada tahun 2012 BEI telah menyelesaikan beberapa proyek infrastruktur perkantoran. Sedangkan pada tahun 2013 BEI berkomitmen untuk secara berkesinambungan melanjutkan proyek-proyek pengembangan sistem perdagangan serta inisiatif-inisiatif lain yang sudah ditetapkan untuk mewujudkan infrastruktur dan sistem pasar modal yang semakin handal. Di samping itu, BEI akan terus-menerus melakukan upaya yang lebih efektif untuk meningkatkan jumlah investor lokal dan jumlah emiten yang berkualitas sebagai wujud komitmen bursa kepada investor dan pelaku pasar,” ujar Ito.
RUPSLB BEI kali ini dihadiri oleh 113 pemegang saham atau sebanyak 99,12% dari jumlah pemegang saham yang memiliki hak suara.(bhc/rls/rat)
|