MANOKWARI (BeritaHUKUM.com) - Masyarakat yang mendiami Pulau Mansinam di Distrik Manokwari Timur kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat kini boleh bernapas lega. Pasalnya, sejak awal bulan Maret lalu, PT PLN (Persero) berhasil membuat pulau, menjadi terang benderang selama 24 jam. Sebelumnya, pasokan listrik di pulau yang juga terkenal dengan sebutan Pulau “Injil” – pulau ini menjadi tempat pertama kali ajaran nasrani disebarluaskan ke seluruh Papua – itu hanya dapat dinikmati selama 6 jam setiap harinya, yaitu mulai pukul 18.00 – 24.00 WIT. Pasokan listrik untuk pulau Mansinam dipasok dari mesin Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dengan total kapasitas 40 kW yang terdapat di lokasi setempat.
Sebelumnya Direktur Operasi PLN Indonesia Timur Vickner Sinaga, menyatakan PLN telah memprogramkan pulau Mansinam guna dijadikan sebagai pulau dengan pasokan listrik dari energi surya sebagai sumber energi terbarukan, non fosil fuel. “ Sebelum 17 Agustus 2012 diharapkan PLN telah dapat menyelesaikan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Komunal dengan daya 80 kilo Watt Peak (kWP) dan sudah bisa dioperasikan untuk menggantikan mesin PLTD yang selama ini beroperasi”, kata Vicner Sinaga kepada BeritaHUKUM.com.
Nantinya, selama 24 jam penuh pasokan listrik di pulau yang menjadi obyek wisata dan ziarah rohani ini akan dipasok sepenuhnya dari PLTS. Guna mendukung kepentingan pembangunan PLTS, para pemilik tanah dan pemangku adat di pulau tersebut telah melakukan serah terima lahan yang akan dijadikan lokasi pembangunan PLTS Pulau Mansinam.
Selain pulau Mansinam, rencananya PLN juga akan membangun PLTS Komunal di Pulau Lemon. Kedua pulau tersebut merupakan bagian dari program PLN dalam pembangunan PLTS di 100 Pulau di wilayah timur Indonesia yang ditargetkan bisa diselesaikan pada tahun ini. Diharapkan keberhasilan mengembangkan PLTS di sejumlah pulau yang banyak tersebar di wilayah timur Indonesia, tidak hanya menjadikan daerah-daerah kepulauan tadi terang benderang, tetapi dapat lebih mempercepat peningkatan ratio elektrifikasi sekaligus dapat menggerakkan kehidupan perekonomian masyarakat setempat (boy)
|