SURABAYA, Berita HUKUM - Dengan semangat ingin memenangi pemilu 2014, dua partai Islam, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) bertemu. Kedua partai itu berkomitmen meleburkan diri menjadi satu. Kedua pimpinan partai, Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali dan Ketua Umum PKNU Choirul Anam, bertemu di Graha Astra Nawa, Jalan Gayungsari, Surabaya, Sabtu (9/2).
"Maksud kedatangan kami ke kantor PKNU ini untuk mengajak dan menawarkan berkoalisi alamiah bukan koalisi formal. Kedua partai ini kami harapkan bersatu tanpa masalah untuk tujuan memenangi pemilu 2014," kata Suryadharma Ali.
Suryadharma beralasan, PPP dan PKNU memiliki kultur yang sama dan tidak ada perbedaan. Termasuk, kedua partai sama-sama penganut ahlulsunnah wal jamaah, dengan prinsip-prinsip keterbukaan. "Tetapi, bukan berarti PPP tidak bisa terbuka dengan partai yang lain," katanya.
Terkait itu, dalam waktu dekat, kedua partai akan membahas secara rinci soal pemilu 2014, juga soal mekanisme lainnya termasuk pencalonan legislator. "Soal itu, nanti kedua sekjen partai, yakni dari PPP dan PKNU akan melakukan pembahasan lebih detail. Termasuk membahas seluruh dapil di Indonesia dan dilakukan syukuran bersama," kata Suryadharma.
Menanggapi itu, Choirul Anam, menyambut baik. Pihaknya mengaku hasil pertemuan akhir pekan ini dilanjutkan dengan pembahasan antarsekjen. "Seperti yang Anda lihat, ini pertemuan alamiah, ya seperti ini. Kedua partai ini memang memiliki kultur sama, dan tidak ada masalah," kata Choirul Anam.
Pihaknya juga menyuarakan hal sama dan akan membahas kelanjutan pertemuan kedua partai itu.
PKNU gagal mengikuti Pemilu 2014, karena tak lolos verifikasi oleh Komisi Pemilihan Umum. KPU hanya menetapkan 10 partai untuk ikut Pemilu nasional, di mana sembilan di antaranya merupakan partai yang sudah duduk di Dewan Perwakilan Rakyat. Satu lagi adalah Partai Nasdem.(art/viv/bhc/sya) |