Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
PBB
PBB minta AS Serahkan Data Korban Serangan Pesawat Tanpa Awak
Saturday 19 Oct 2013 08:32:47
 

Khusus PBB Ben Emmerson mendesak AS untuk melepaskan korban sipil dari serangan drone.(Foto: News.net)
 
AMERIKA, Berita HUKUM - Penyidik PBB menyerukan agar Amerika Serikat menyerahkan data tentang serangan pesawat tanpa awak dan jumlah korban sipil.

Ben Emmerson berkunjung ke negara-negara yang menjadi sasaran serangan pesawat tanpa awak sejak Januari lalu. Dia kemudian bertemu dengan para pejabat Amerika Serikat terkait temuannya di lapangan. Menurutnya keterlibatan badan intelijen CIA menyebabkan "hambatan besar" agar Amerika transparan tentang serangan ini.

Di Pakistan saja, menurut Emmerson, paling tidak 400 warga sipil tewas sejak 2004.

Kebijakan pemerintah Obama menggunakan pesawat tanpa awak seperti Pakistan, Afghanistan dan Yaman adalah untuk melakukan serangan peluru kendali terhadap tersangka kelompok militan.
Kebijakan ini juga menimbulkan kritikan di Amerika Serikat.

Agustus lalu, Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, menutup kunjungannya ke Pakistan dengan janji mengakhiri operasiKlik serangan pesawat tanpa awak yang menyasar kelompok militan 'sesegera mungkin.'

Alasan keamanan

Emmerson -seorang pakar hukum Inggris yang menjadi pelapor PBB untuk hak asasi dan kontra terorisme- menyiapkan laporan interim untuk Dewan Hak Asasi PBB, terkait tugasnya sejak Januari 2013.

Dalam laporan itu, ia menyebutkan tidak dapat menerima alasan Amerika yang menyebutkan tidak dapat memberikan data korban sipil akibat operasi pesawat tanpa awak, karena alasan keamanan.
Ia juga mengatakan sejumlah pertanyaan legal terkait pesawat tanpa pilot harus diselesaikan oleh masyarakat internasional.

Namun Emmerson mengatakan pesawat tanpa awak -bila digunakan sesuai hukum kemanusiaan- dapat mengurangi korban sipil dalam perang.

Wartawan BBC masalah keamanan, Gordon Corera, mengatakan kekhawatiran yang diangkat dalam laporan Emmerson adalah penggunaan pesawat tanpa awak akan semakin banyak dan berbahaya bila tidak ada konsensus terkait penggunaan pesawat seperti ini.

Corera mengatakan di tengah kontroversi ini, semakin banyak negara yang mungkin mulai menggunakan pesawat tanpa awak.(bbc/bhc/sya)



 
   Berita Terkait > PBB
 
  Kutuk Kekerasan Israel di Huwara Nablus, BKSAP Desak DK PBB Gelar Sidang Darurat
  Sekjen PBB Sebut Dunia Dalam Bahaya, HNW: PBB Jangan Mandul
  Ini Harapan MUI Terpilihnya Kembali Indonesia Anggota Tidak Tetap DK PBB
  Muhammadiyah: Selamat Kepada Pemerintah Atas Terpilihnya Indonesia Anggota Tidak Tetap DK PBB
  Presiden AS, Donald Trump Menuduh PBB Salah Urus
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2