JAKARTA, Berita HUKUM - Partai Amanat Nasional (PAN) menyatakan benar-benar meyakini kapasitas serta kapabilitas Ketua Umumnya yang juga Menko Perekonomian, Hatta Radjasa, sebagai bakal capres yang memiliki kaliber pemimpin nasional.
Seperti diungkapkan oleh Ketua Fraksi PAN, Tjatur Sapto Edy, Hatta Radjasa adalah bakal capres paling kapabel diantara calon lainnya. Karena yang bersangkutan memiliki pengalaman yang sangat luas di pemerintahan.
"Pak Hatta adalah capres paling kapabel. Kalau masih ragu, adu debat saja dengan bakal capres lain," tegas Tjatur di gedung DPR Jakarta, Senin (3/3).
PAN tak main-main soal pengalaman Hatta itu. Kata Tjatur, Hatta adalah pendiri partai yang berpengalaman di sleuruh jenjang kepengurusan. Dari pengurus departemen, sekretaris jenderal, sampai ketua umum, pernah dijabatnya. Ini berarti pengalaman organisasional Hatta sudah terbukti mumpuni.
Di Pemerintahan, Hatta sudah memegang jabatan di enam kementerian, yang dimulai sejak 2011 lalu saat pertama kali ditunjuk sebagai Menteri Ristek. Di masa itu, Hatta berhasil menelurkan UU Ristek, yang belum pernah ada sejak negara Indonesia berdiri.
Hatta lalu menjadi Menteri Perhubungan, dan harus menangani banyaknya kejadian buruk yang terjadi di dunia transportasi nasional, baik darat, laut maupun udara. Di sini, Hatta menelurkan UU Perhubungan Darat, Laut, dan Udara, serta memperkenalkan asas cabotage di dunia pelayaran Indonesia.
Asas cabotage itu mengharusnya pelaku pelayaran asing harus menggandeng mitra lokal bila hendak masuk ke Indonesia.
Selanjutnya, Hatta juga pernah menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara dan Menteri Koordinator Perekonomian.
"Beliau sudah memegang jabatan enam menteri, termasuk yang merangkap seperti Menteri Keuangan," imbuh Tjatur, seperti yang dilansir Tribunnews.
Tak pelak, Hatta pun mendapat berbagai pernghargaan di level nasional dan internasional, yang membuktikan kapabilitasnya sebagai seorang jagoan di Pemerintahan.
Salah satunya adalah di dua tahun lalu, dimana Hatta menerima Penghargaan Public Policy Award dari Asia Society, yang diberikan untuk seseorang yang memiliki insting kepemimpinan kuat dalam menelurkan kebijakan publik.
"Pak Hatta mendapat penghargaan itu, dan setara dengan tokoh seperti Ban Ki Moon, Bill Clinton, dan Mandela. Mereka ini yang dianggap bisa menelurkan kebijakan publik di negaranya yang terarah dan jelas," jelasnya.
"Banyak penghargaan yang beliau terima dari dunia. Dunia mengakui."
Sebagai Menko Perekonomian, Hatta juga berhasil menjaga pertumbuhan ekonomi, dan bekerja meningkatkan pendapatan perkapita Indonesia hingga mencapai hampir USD 5000. Dan Hatta sendiri sudah menelurkan visinya terhadap Indonesia melalui kebijakan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
Soal MP3EI ini mirip seperti jaman Orde Baru dengan konsep Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN).
"Pak Hatta bikin MP3EI yang visinya sampai 2025. Visinya jelas, indonesia mau dibawa kemana. Halmahera mau kemana hingga 2025, juga jelas ada di situ," tandas Tjatur.
Sebelumnya, pengalaman Hatta Radjasa dianggap bisa menjadi modal politik besar bagi PAN. Keadaan Indonesia saat ini dinilai tidak membutuhkan pemimpin yang hanya didasarkan pada popularitas di hadapan masyarakat saja. Namun seorang sosok pemimpin nasional yang sudah berpengalaman dengan Pemerintahan dan mampu membawa jawaban bagi masalah yang dihadapi.
Pada titik itu, sosok Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Hatta Radjasa, yang sudah berada di Pemerintahan sejak 13 tahun lalu menjadi salah satu yang wajib dipertimbangkan.
"Pengalaman mengelola pemerintahan adalah menjadi bagian penting dalam menjawab perubahan jaman yang kompleks di era global," kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PAN, Viva Yoga Mauladi.(tbn/vym/bhc/sya) |