Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
EkBis    
Pertumbuhan Ekonomi
Optimistis Tatap Tahun 2014, Pemerintah Prediksi Ekonomi Tumbuh 6 Persen
Friday 20 Dec 2013 19:01:03
 

Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Prof. Firmanzah Ph.D.(Foto: flickr/f1z)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Meskipun Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2014 berada pada kisaran 5,3% - 5,% atau melambat jika dibandingkan pertumbuhan tahun ini sebesar 5,7%, pemerintah justru merasa optimistis dalam menatap tahun depan.

“Pemerintah tetap berupaya pertumbuhan ekonomi 2014 tetap terjaga tinggi dan tidak serendah seperti proyeksi IMF dan Bank Dunia. Pemerintah meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 6 % pada tahun 2014,” kata Prof. Firmanzah Ph.D, Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan, saat dihubungi di Jakarta, Kamis (19/12) siang.

Firmanzah mengatakan, dua mesin pertumbuhan ekonomi adalah konsumsi dan investasi yang masih tinggi pada 2014. Belanja Pemilu 2014 misalnya, menurut Firmanzah, diprediksi akan memberikan kontribusi 0,3-06% pada pertumbuhan ekonomi 2014. Sementara trend investasi langsung baik PMDN dan PMA juga masih tinggi. Sedang konsumsi rumah tangga setelah inflasi yang dapat dikendalikan di bawah 8,5% pada 2013, akan dapat menjadi modal menjelang 2014.

Ia menambahkan, ekonomi negara maju dan China pada 2014 juga diperkirakan membaik. Hal ini juga dapat meningkatkan ekspor Indonesia pada 2014. “Pemerintah akan terus mewaspadai potensi gejolak eksternal dan belum pulih benarnya perekonomian dunia. Namun dengan rilis The Fed yang mengurangi 10 miliar dolar AS memberikan kepastian tappering off dan langkah-langkah stabilisasi pasar keuangan nasional,” papar Firmanzah.

Adapun terkait dengan stabilitas dan keamanan sepanjang Pemilu 2014, Firmanzah meyakinkan akan terus dijaga. "Kalau Indonesia sukses di Pemilu 1999, 2004 dan 2009, maka kita dapat optimistis Pesta Demokrasi 2014 akan berjalan dengan baik. Ini modal bagi pertumbuhan ekonomi," ujar Firmanzah.

Mengenai proyeksi Bank Dunia dan IMF yang menunjukkan perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2014, menurut Guru Besar Fakultas Ekonomi Universita Indonesia itu, hal itu karena hanya didasarkan pada melemahnya harga komoditas sehingga menurunkan kinerja ekspor Indonesia. Alasannya, menurut Bank Dunia sebagian ekspor Indonesia adalah ekspor komoditas seperti batu bara dan kelapa sawit.

“Harga kedua komoditas tersebut diperkirakan tidak akan mengalami kenaikan hingga dua tahun ke depan atau berada dalam posisi stagnan,” jelas Firmanzah.

Hal lain yang dianggap menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah masalah defisit neraca transaksi berjalan. Ini disebabkan tingginya impor minyak & barang konsumsi Indonesia, yang tidak saja membuat pelambatan ekonomi tapi juga berdampak pada pelemahan rupiah.

Devisa Cukup

Prof. Firmanzah mengingatkan, rapat Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK) melihat perekonomian Indonesia siap untuk menghadapi segala tantangan eksternal serta telah menyiapkan antisipasi atas segala hambatan, menjelang tahun 2014. Ia mengutip pernyataan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo yang saat itu mengatakan, bahwa berdasarkan assesment semua dalam keadaan normal untuk mengakhiri 2013 dan memasuki 2014.

“Pemerintah juga telah memiliki skema pencegahan krisis untuk mendukung kebutuhan likuiditas potensial maupun aktual.Selain it,u BI saat ini memiliki cadangan devisa setara 6 bulan impor yang berarti cukup aman untuk mendukung ketahanan sektor eksternal,” ungkap Firmanzah.

Disamping itu, juga pemerintah telah mengeluarkan Paket Stimulus Ekonomi Indonesia jilid 1 dan 2. Jika Paket Stimulus ini berjalan dengan baik, Firmanzah meyakini hal ini akan mampu mendorong laju pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Dengan berbagai langkah antisipasi ini, kata Firmanzah, pemerintah meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 6 % pada tahun 2014.(skb/bhc/rby)



 
   Berita Terkait > Pertumbuhan Ekonomi
 
  Wakil Ketua MPR: Ekonomi Tumbuh Namun Kemiskinan Naik, Pertumbuhan Kita Masih Eksklusif
  Waspadai Pertumbuhan Semu Dampak 'Commodity Boom'
  Pimpinan BAKN Berikan Catatan Publikasi BPS tentang Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I-2022
  Harga Tidak Juga Stabil, Wakil Ketua MPR: Pemerintah Gagal Menjalankan Amanat Pasal 33 UUD 1945
  Roadmap Ekonomi dan Industri Indonesia menuju Superpower Dunia
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2