Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
EkBis    
Freeport
Operasional Freeport Indonesia, Ditunda Pasca Longsor Tambang
Tuesday 04 Jun 2013 18:09:59
 

tambang Freeport.(Foto: Ist)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Operasi tambang milik Amerika Serikat di Indonesia telah ditangguhkan setelah Pemerintah Indonesia, memerintahkan penghentian produksi tambang menyusul runtuhnya terowongan yang menelan korban sebanyak 28 orang pekerja. Kejadian 14 Mei 2013 di tambang Grasberg Freeport di Provinsi Timur Papua menyebabkan produksi tambang Freeport dihentikan sementara selama tiga bulan.

Tambang Grasberg merupakan salah satu tambang tembaga dan cadangan emas di dunia terbesar, telah terbukti mampu memproduksi sebanyak 220.000 ton biji per hari. Seorang juru bicara untuk Freeport di Indonesia, Daisy Primyanti, mengatakan perusahaan masih menunda operasi kedua lubang tambang bawah tanah tersebut hingga selesai masa investigasi, oleh pihak Pemerintahan Indonesia dia juga mengatakan, perusahaan masih menilai dampak dari penghentian produksi sehingga belum diketahui. Pasti besar angka kerugian yang di derita perusahaan. "Kami telah diberitahu bahwa proses akan memakan waktu maksimal tiga bulan, tapi jelas harapan kami adalah untuk melanjutkan operasi sebelumnya," kata Primayanti juru bicara untuk Freeport. Dia menambahkan bahwa pekerjaan pemeliharaan masih terus dilakukan untuk tambang yang diperkirakan memperkerjakan sebanyak 24.000 orang, seperti yang dikutip dari situs bbc.

Sementara, pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) situs Plasa MSN melansirkalo kejadian di Freeport tidak sama dengan kejadian longsor tambang di Chile, terkait dengan desakan masyarakat kepada pemerintah untuk melakukan upaya penyelamatan pekerja tambang Freeport meniru tindakan pemerintahan Chile dalam upaya penyelamatan korban Freeport.

"Harus saya jelaskan, situasinya berbeda. Kalau di Chile dulu ada sejumlah karyawan tambang berada di sebuah ruangan tempat bekerja kemudian terperangkap. Dan mereka masih hidup serta bisa berkomunikasi," jelas Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat memberikan keterangan pers di Kantor Presiden.(bbc/msn/bhc/ink)



 
   Berita Terkait > Freeport
 
  Mulyanto: Isu Perpanjangan Izin PTFI Perlu Dibahas oleh Capres-Cawapres di Masa Kampanye
  Legislator Nilai Perpanjangan Ijin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport Indonesia Akan Jadi Preseden Buruk
  Ridwan Hisyam Nilai Pembangunan Smelter Freeport Hanya Akal-Akalan Semata
  Wacana Pembentukan Pansus Freeport Mulai Mengemuka
  Wahh, Sudirman Said Ungkap Pertemuan Rahasia Jokowi dan Bos Freeport terkait Perpanjangan Izin
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2