WASHINGTON DC, Berita HUKUM - Presiden Barack Obama meminta Kongres Amerika Serikat untuk menyetujui dana US$500 juta atau sekitar Rp 5 trilun lebih untuk melatih dan mempersenjatai anggota kelompok 'oposisi bersenjata Suriah moderat'. Dana tersebut akan membantu Suriah membela diri menghadapi serangan rezim, demikian isi pernyataan Gedung Putih.
Bantuan, tambah Obama, juga akan ditujukan untuk menghadapi ekstrimis seperti Negara Islamis di Irak dan Levant (ISIS).
Pergerakan maju ISIS di rak membuat sejumlah anggota Kongres untuk menekan Presiden Obama.
"Pendanaan ini akan mendukung usaha pemerintah Washington yang sejak lama berupaya memperkuat oposisi Suriah moderat, baik sipil maupan bersenjata," kata Gedung Putih.
Dana akan membantu dalam menstabilisasi daerah kekuasaan oposisi serta mengatasi ancaman teroris.
Gedung Putin menambahkan pemberontak yang menerima dana akan lebih dulu diseleksi untuk mengatasi kekhawatiran peralatan akan dikuasai pihak musuh.
Presiden Obama mendapat tekanan dari sejumlah anggota Kongres untuk meningkatkan bantuan di kawasan tersebut.
Bulan lalu Obama telah mengisyaratkan peningkatan bantuan bagi oposisi Suriah dalam pidato di akademi militer West Point.
Pemberontak Suriah bentrok dengan kekuatan presiden Bashar al-Assad
Dari beberapa anggota parlemen, seperti Senator Republik John McCain Of Arizona, untuk meningkatkan bantuan kepada para pemberontak Suriah. Beberapa anggota Kongres telah menuduh Obama menjadi pasif dan tidak tegas, sehingga Assad untuk menahan ancaman terhadap pemerintahannya.
Senator Republik Marco Rubio dari Florida mengkritik "kemudi" kebijakan luar negeri Obama.
"Konsekuensi dari kelambanan Obama Administrasi dan ketidakmampuan untuk mengartikulasikan dan menerapkan strategi koheren Suriah sekarang menyakitkan jelas di Timur Tengah, terutama di Irak, dan sekarang mengancam mitra AS seperti Jordan," kata Rubio dalam sebuah pernyataan.(BBC/rtr/bhc/sya) |