Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Amerika Serikat
Obama Mengundang Ahmed Mohamed ke Gedung Putih
Thursday 17 Sep 2015 05:27:26
 

Ahmed Mohamed diundang Obama ke Gedung Putih untuk memperlihatkan jam buatannya.(Foto: Istimewa)
 
WASHINGTON, Berita HUKUM - Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengundang Ahmed Mohamed -anak 14 tahun asal Texas yang ditangkap karena jam buatannya disangka bom- untuk ke Gedung Putih. Menulis di akun Twitter-nya Obama menyebut jam buatan Ahmed "keren", sambil berkata seharusnya lebih banyak anak yang menyukai sains seperti Ahmed.

Hari Senin (14/9) waktu setempat, Ahmed diinterogasi Polisi karena jam buatannya yang ia bawa ke sekolah disangka bom rakitan.

Ahmed membawa jam itu ke sekolah dan memperlihatkannya kepada guru teknologi.

Guru lain melihat jam tersebut dan mengiranya sebuah bom rakitan, lalu memanggil polisi, hingga akhirnya Ahmed ditangkap dan ditanyai polisi.

Reaksi keras bermunculan di media sosial dengan tagar #IStandWithAhmed.

Ahmed akhirnya dilepaskan karena tak ada tuduhan yang dikenakan kepadanya.

Pihak sekolah mengeluarkan pernyataan bahwa mereka, "selalu bertanya kepada siswa dan staf untuk segera melapor bila melihat ada sesuatu atau ada tingkah laku yang mencurigakan".

Ayah Ahmed, Mohamed Elhassan asal Sudan mengatakan putranya, "hanya ingin membuat sesuatu yang bagus, tapi karena namanya Mohamed dan karena kejadian 11 September maka putra saya mendapatkan perlakuan tak layak."

Dewan Hubungan Amerika-Islam mengatakan kecurigaan ayah Ahmed mungkin tepat.

"Saya rasa ini tidak akan dipertanyakan bila namanya bukan Ahmed Mohamed," kata Alia Salem, anggota dewan setempat.(

Sementara, Ahmed Mohamed mengatakan kepada media Amerika Serikat bahwa ia membuat jam dan membawanya ke Sekolah Menengah Atas MacArthur di Irving untuk diperlihatkan kepada guru teknologi. Guru lain melihatnya dan khawatir jam itu seperti bom dan memberitahu pihak berwenang sekolah yang segera memanggil polisi.

Ayah Ahmed mengatakan insiden itu terjadi karena agama mereka.

Dukungan untuk Ahmed mengalir di media sosial dengan tagar #IStandWithAhmed yang disinggung sekitar 50.000 kali, Rabu (16/9).

Akun @dulsetsabr, antara lain, menulis, "Islamfobia terjadi. Ini mengkhawatirkan. #IstandWithAhmed" sementara Wajahat Ali, @WajahatAli menulis, "Sebagian besar anak-anak yang membuat jam dalam waktu 20 menit akan disambut sebagai Jimmy Neutron. Anak Muslim? Berpotensi membuat bom. Sedih. #IStandWithAhmed."

Dewan hubungan Amerika-Islam mengatakan mereka tengah menyelidiki insiden itu.

Dipanggil kepala sekolah dan polisi

Ahmed Mohamed mengatakan kepada Dallas Morning News ia menggemari robot dan teknologi dan ingin menunjukkan kepada gurunya kemampuannya.

Ia mengatakan guru lain melihat saat jam itu berbunyi pada saat pelajaran.
"Dia mengatakan itu tampak seperti bom," kata Ahmed.BBC/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Amerika Serikat
 
  DPR AS Lakukan Pemungutan Suara untuk Makzulkan Biden
  Amerika Serikat Lacak 'Balon Pengintai' yang Diduga Milik China - Terbang di Mana Saja Balon Itu?
  Joe Biden akan Mengundang Para Pemimpin Indo-Pasifik ke Gedung Putih
  AS Uji Rudal Hipersonik Mach 5, Lima Kali Kecepatan Suara
  Sensus 2020: Masa Depan Populasi AS Bercorak Hispanik
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2