Namun" /> BeritaHUKUM.com
Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Amerika Serikat
Obama Bantah AS 'Terpecah Secara Rasial', Demo Terus Berlanjut
2016-07-10 19:03:56
 

Protes terkait penembakan lima anggota polisi terus berlanjut di sejumlah kota di AS, walaupun Presiden Obama telah menghimbau agar bangsanya bersatu. (Foto: Istimewa)
 
AMERIKA SERIKAT, Berita HUKUM - Protes terkait penembakan lima anggota polisi terus berlanjut di sejumlah kota di AS, walaupun Presiden Obama telah menghimbau agar bangsanya bersatu.

Sebagian besar unjuk rasa berlangsung damai dan mereka meneriakkan "black lives matter" dan ""hands up, don't shoot".

Namun demikian, demonstrasi di Baton Rouge di Louisiana and St Paul di Minnesota, AS diwarnai bentrokan antara demonstran dan polisi.

Sebelumnya, Presiden Obama membantah bahwa AS kembali terpecah seperti konflik rasial yang terjadi pada tahun 1960an menyusul insiden penembakan lima anggota polisi.

Pada Sabtu (9/7), Presiden Barack Obama mengatakan bahwa bangsa AS "tidak terbagi seperti yang dikesankan" setelah kasus penembakan yang melibatkan seorang warga AS berkulit hitam.

'Untuk semua ras'

Obama mengatakan bahwa AS diperuntukkan untuk "semua ras, dan semua latar belakang", termasuk bagi mereka yang menggelar protes atau yang marah akibat pembunuhan di Dallas.

Lima anggota polisi AS tewas dan tujuh lainnya mengalami cedera di Kota Dallas, AS akibat aksi penembakan oleh Micah Johnson, veteran tentara berusia 25 tahun.
Insiden ini terjadi di tengah protes warga terhadap penembakan seorang pria kulit hitam oleh aparat kepolisian.

Micah Johnson akhirnya tewas bunuh diri ketika aparat mengepungnya di gedung parkir dekat kampus El Centro, Dallas.

Keterangan polisi menyebutkan, tersangka ingin membunuh warga kulit putih, khususnya polisi kulit putih, karena marah atas aksi penembakan terhadap warga kulit hitam oleh polisi.(BBC/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Amerika Serikat
 
  DPR AS Lakukan Pemungutan Suara untuk Makzulkan Biden
  Amerika Serikat Lacak 'Balon Pengintai' yang Diduga Milik China - Terbang di Mana Saja Balon Itu?
  Joe Biden akan Mengundang Para Pemimpin Indo-Pasifik ke Gedung Putih
  AS Uji Rudal Hipersonik Mach 5, Lima Kali Kecepatan Suara
  Sensus 2020: Masa Depan Populasi AS Bercorak Hispanik
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2