Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Amerika Serikat
Obama: AS Belum Rela Perempuan di Tampuk Kekuasaan
2016-09-20 08:08:05
 

Presiden Barack Obama.(Foto: Istimewa)
 
NEW YORK, Berita HUKUM - Masyarakat Amerika Serikat belum nyaman dengan kehadiran perempuan kuat dan itu sebabnya negara tersebut belum pernah memilih perempuan menjadi presiden, kata Presiden Barack Obama pada Minggu (19/9).

Obama, yang mendukung sesama kader Partai Demokrat -Hillary Clinton- untuk menggantikannya di Gedung Putih, menyatakan kepada sekelompok donatur politik di New York, bahwa mantan menteri luar negeri tersebut seharusnya bisa dengan mudah mengalahkan pesaingnya dari Partai Republik, Donal Trump.

Namun, perpecahan mendalam politik di Amerika Serikat akan membuat persaingan di antara keduanya menjadi ketat, kata Obama.

Presiden pertama Amerika Serikat berkulit hitam itu kemudian menceritakan pendapatnya mengapa perempuan tidak pernah terpilih menjadi orang pertama di negara yang sering mengaku paling demokratis tersebut.

"Ada alasan mengapa kita tidak pernah mempunyai perempuan presiden," kata dia.

"Kami sebagai masyarakat masih meraba-raba apa artinya mempunyai perempuan kuat. Hal tersebut masih mengganggu kami dalam banyak hal. Kecenderungan itu kemudian tampak dalam banyak cara," kata Obama.

Obama sering menceritakan peran kuat perempuan dalam hidupnya, termasuk ibu, nenek, istri, dan anak-anak perempuan sang presiden yang akan lengser Januari tahun depan itu.

Dalam beberapa jajak pendapat, keunggulan Clinton, mantan ibu negara dan senator Amerika Serikat, terus menipis melawan Trump.

"Ini seharusnya adalah pemilihan umum yang bisa dimenangi dengan mudah. Tapi yang terjadi justru sebaliknya," kata Obama.

"Alasannya kenapa persaingan ini akan berlangsung dengan ketat, adalah bukan karena kelemahan Hillary. Tapi karena, secara struktural, kami telah menjadi masyarakat yang sangat terpecah," kata dia.

Obama memang terkenal tidak pernah menyembunyikan ketidak-sukaannya terhadap Trump, salah seorang yang pernah menuding sang presiden tidak lahir di Amerika Serikat. Trump, pada Jumat pekan lalu, akhirnya mengakui bahwa Obama lahir di Amerika Serikat.

Kepada para donor, Obama menyatakan bahwa karakter Trump sangat berbeda dibandingkan calon presiden dari Partai Republik yang pernah dia hadapi pada pemilihan umum 2008 dan 2012 lalu.

"Saat saya melawan John McCain, kami juga mempunyai banyak perbedaan. Tapi saya tidak pernah menyatakan bahwa dia tidak layak menjadi presiden Amerika Serikat," kata Obama mengenai lawannya pada pemilu 2007.

"Saya juga tidak bisa mengatakan hal sama kepada Mitt Romney pada 2012. Tapi, Trump jelas tidak layak menjadi presiden," kata dia yang dilansir Reuters.(rb/Antara/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Amerika Serikat
 
  DPR AS Lakukan Pemungutan Suara untuk Makzulkan Biden
  Amerika Serikat Lacak 'Balon Pengintai' yang Diduga Milik China - Terbang di Mana Saja Balon Itu?
  Joe Biden akan Mengundang Para Pemimpin Indo-Pasifik ke Gedung Putih
  AS Uji Rudal Hipersonik Mach 5, Lima Kali Kecepatan Suara
  Sensus 2020: Masa Depan Populasi AS Bercorak Hispanik
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2