Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Nusantara    
Gorontalo
Nelson: Persoalan Danau Limboto Harus di Keroyok Bersama
2016-11-21 11:37:18
 

Ilustrasi. Danau Limboto di Kecamatan Limboto, Gorontalo, Provinsi Gorontalo.(Foto: Istimewa)
 
GORONTALO, Berita HUKUM - "Langkah-langkah atau skenario terhadap persoalan danau limboto harus di lakukan. Akses data, koordinasikan antara Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten dan Provinsi. Saya mau ini di keroyok bersama. Bentuk tim, keroyok anggaran pusat, provinsi dan kab. Dana desa kita sisihkan utk lingkungan. Kita harus terus berupaya merubah maindset masyarakat," jelas Bupati Kabupaten Gorontalo dalam focus group discussion tentang revitalisasi Danau Limboto, Senin (21/11).

Salah satu pemerhati lingkungan Prof. Ir. Wayan Arthana, MS,Ph.D dari Fakultas kelautan dan perikanan universitas udayana turut memaparkan dan berbagai pengalaman dalam menangani danau yang kritis, seperti danau batur di bali. Danau yg berbentuk cekung/ kaldera terbesar di danau, serta Peneliti Litbang Kementerian Kelautan dan Perikanan, Prof. Krishmono.

Pada kesempatan yang sama dari unsur Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungani Bone Bolango, BWS Sulawesi II Gorontalo, BAPPEDA Provinsi Gorontalo, Badan Konservasi SDA, unsur perguruan tinggi, dan segenap kepala satuan kerja perangkat daerah Kabupaten Gorontalo masing-masing memaparkan langkah-langkah yang ditempuh dan rencana kedepan terkait penanganan. Karenanya pertemuan itu pun diharapkan dapat menuntaskan persoalan yang terus menggeluti kelestarian alam Danau Limboto.

Bupati Nelson Pomalingo menyatakan, Danau Limboto harusnya menjadi icon pengembangan ekonomi daerah, namun sayang kondisinya memiriskan dan belum termanfaatkan dengan baik oleh masyarakat. Fenomena itu, jelas Bupati, dapat diukur dari strata ekonomi yang tinggal disekitaranya.

Terungkap, upaya penguasaan lahan yang lebih serius dan pembalakan hutan, ditengarai telah memicu pendangkalan danau, akibatnya, tingginya erosi telah mengakibatkan sedimentasi sebesar 5,3 ton per tahun pada 2008 yang setiap tahun terus meningkat.

"Oleh karena itu upaya yang kami tempuh adalah optimalisasi SDA dan SDM,kami pun membentuk pusat informasi Danau Limboto sebagai median informasi yang bisa menyampaikan historisnya," tandas Bupati.(bh/shs/hms)



 
   Berita Terkait > Gorontalo
 
  Dedy Hamzah Minta Pemprov Gorontalo Transparan dalam Pemangkasan Tenaga Honorer
  Inspektorat Kabgor Lakukan Kunjungan Awal Tahun Ke Kantor BPKP Provinsi Gorontalo
  Gelar Lomba Tari Dana Dana, Rahmijati Jahja Selamatkan Budaya akan Punah di Kabupaten Gorontalo
  Remaja Belia di Limboto Barat Kedapatan Bawa Panah Wayer
  Tumbuhkan Etos Kerja Bagi Masyarakat Gorontalo, Arifin Jakani: Hilangkan Budaya 'Tutuhiya'
 
ads1

  Berita Utama
5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Pengurus Partai Ummat Yogyakarta Buang Kartu Anggota ke Tong Sampah

Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

 

ads2

  Berita Terkini
 
Psikiater Mintarsih Ungkap Kalau Pulau Dijual, Masyarakat akan Tambah Miskin

5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Psikiater Mintarsih: Masyarakat Pertanyakan Sanksi Akibat Gaduh Soal 4 Pulau

Terbukti Bersalah, Mantan Pejabat MA Zarof Ricar Divonis 16 Tahun Penjara

Alexandre Rottie Buron 8 Tahun Terpidana Kasus Pencabulan Anak Ditangkap

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2