ACEH, Berita HUKUM - Sangat memilukan daerah yang bergelimang bantuan baik dari pemerintah pusat maupun Aceh itu sendiri dari berbagai sumber dana, namun dijumpai masih saja ada warga sangat miskin (Duhafa) di Kota Langsa yang tidak tersentuh bantuan.
Ini di alami pasangan Abdul Hamid (90) dan Khatijah (75) warga Lorong Samudra Desa (Gampoeng) Kapa kecamatan Langsa Timur, Kota Langsa, Aceh. Keluarga ini tinggal bersama Julia (15) di Gubuk reot, saat ini nek Hamid sudah tiga tahun tidak bisa bangun akibat penyakit Strock yang di alaminya, begitu juga dengan nek Khatijah yang sudah mulai sakit-sakitan.
Pada awak media ini Nek Jah menuturkan, "Kami tidak pernah mendapat bantuan apapun kecuali beras murah (Bulok) itupun 3 bulan sekali sebanyak 20 Kg yang lainnya tidak pernah, kami tinggal dengan julia (cucu) orang tuanya sudah lama meninggal, rumah saya sudah tidah bisa di tempati lagi karena atapnya sudah bolong, ini rumah anak saya, ini pun sudah mulai bocor kalau hujan kami basah," imbuh Nek Jah.
"Bukan hanya itu kalau air pasang rumah kami selalu di genangi air sampai sebatas lutut, saya sangat berharap ada bantuan dari pemerintah," pinta Nek Mah.
Sementara, Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) sangat menyayangkan di negeri yang makmur dengan berbagai macam bantuan tapi masih ada masyarakat miskin yang tinggal di Gubuk tidak layak huni tanpa perhatian dari pemerintah, hal tersebut di sampaikan oleh kepala perwakilan YARA Kota Langsa M Abubakar.
Abubakar mengecam keras tindakan aparat Gampoeng (Desa) Kapa yang mengurangi jatah Beras Miskin (Raskin) bagi keluarga miskin seperti Nek Hamid, menurutnya lagi seharusnya jatah Raskin untuk Nek Hamid itu 45 Kg bukan 20 Kg karena untuk 3 bulan, hidup keluarga juga sangat memprihatinkan, dimana hati nurani pemerintah, mana janji pemerintahan Zikir yang saat kampanye dulu berjaji akan memberikan uang Rp I Juta per kepala keluarga," sebutnya.(bhc/kar) |