UKRAINA, Berita HUKUM - Para menteri luar negeri NATO mencapai kesepakatan dengan suara bulat untuk menunda semua kerja sama praktis militer dan sipil dengan Rusia. Sekjen NATO, Anders Fogh Rasmussen, mengatakan aneksasi Rusia atas Krimea -yang merupakan wilayah Ukraina- merupakan ancaman terberat bagi keamanan Eropa dalam satu generasi belakangan.
Dia menegaskan bahwa urusannya tidak bisa menjadi seperti biasa lagi.
"Pada saat yang sama kami akan mempertahankan jalur komunikasi diplomasi terbuka dan siap untuk pertemuan tingkat duta besar atau menteri di Dewan NATO Rusia," tambahnya.
Sebelum tercapainya kesepakatan, Rasmussen membantah laporan-laporan yang menyebutkan Rusia menarik mundur sebagian pasukannya dari perbatasan dengan Ukraina.
Selain menunda kerja sama, NATO juga mempertimbangkan untuk mendirikan pangkalan militer permanen di negara-negara Baltik untuk menjamin anggotanya di Eropa Timur.
Aksi Rusia di Ukraina antara lain menimbulkan kekhawatiran di Estonia, Latvia dan Lithuania, yang pada masa perang dingin menjadi bagian dari Uni Soviet.
Pesawat tempur NATO juta akan ikut serta dalam patroli udara di kawasan dalam latihan rutin yang menurut para pengamat semakin penting karena krisis Ukraina.
Pemerintah Moskow diyakini mengerahkan puluhan ribu pasukan ke perbatasan dengan Ukraina dalam beberapa hari belakangan.
Menteri luar negeri Amerika Serikat dan Rusia sudah bertemu untuk membahas penyelesaian krisis di Ukraina tetapi tidak menghasilkan kesepakatan.(BBC/bhc/sya) |