JAKARTA, Berita HUKUM - Kegiatan proses belajar mengajar dimasa pandemi COVID-19 dilaksanakan melalui jarak jauh. Proses belajar melalui sistem online kini diterapkan oleh tenaga pengajar maupun murid-murid seluruh lembaga pendidikan.
Menanggapi hal itu, Kepala Sekolah Alternatif Anak Jalanan (SAAJA), Kristina Iin Dwiyanti mengatakan proses belajar online di PAUD terkendala fasilitas elektronik.
Pasalnya, orang tua murid disekolah tersebut tergolong ekonomi lemah. Dikatakan Iin, Yayasan yang menaungi pendidikan usia dini itu tidak memungut biaya sepeserpun ditempatnya.
" Online tapi keterbatasan, tidak maksimal. Hambatan perlengkapan hp kuota (data) harus beli sementara SAAJA menyelenggarakan program pendidikan free school," terang dia, Rabu (5/8).
Dia melanjutkan, pemerintahan dalam hal pendidikan diharapkan lebih serius dan lebih aktif turun kelapangan memantau langsung proses belajar siswa.
Kata dia, regulasi tentang penerapan belajar jarak jauh agar berjalan lancar diperlukan sinergitas kelompok masyarakat terutama pegiat pendidikan.
" Tapi, Dinas pendidikan harus mengevaluasi langsung ke lapangan, pembelajaran jarak jauh ini dengan melibatkan kelompok masyarakat. Sehingga adaptasi pembelajaran jarak jauh dapat dilakukan secara merata, Atau diakses secara adil tidak ada diskriminasi," ungkapnya.
Iin menambahkan, dimasa pandemi COVID-19 kegiatan belajar mengajar jarak jauh pemerintah seharusnya mempertimbangkan insentif tenaga pengajar. Menurut dia, pemerintah lebih serius memberikan insentif terutama bagi guru-guru swasta dan honorer di Indonesia secara luas.
" Pertimbangan insentif guru harus diperhatikan, pembelajaran jarak terutama yang honorer terutama swasta dan paud-paud diseluruh wilayah," seru Kepala Sekolah Paud SAAJA.
Secara terpisah pegiat pendidikan Agus Supriyanto menyampaikan pendidikan menjadi persoalan penting bagi pemerintah dan masyarakat. Apalagi, pada saat ini permasalahan belajar mengajar di tengah pandemi COVID-19 mengalami keterbatasan.
" Pendidikan menjadi persoalan penting Yayasan SAAJA tetap melakukan inovasi pembelajaran jarak jauh," ujar Agus yang tak lain sebagai Sekretaris Jenderal Pemberdayaan Rakyat Miskin (YPaRam).
Namun demikian, Agus juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan demi menekan penularan virus COVID-19. Adapun dia menyebutkan, di sekolah PAUD SAAJA menekan 3 M bagi para murid-muridnya.
" Memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak (3M), kita terapkan dengan protap kesehatan," sambungnya.(bh/dd) |