JAKARTA, Berita HUKUM - Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) meminta semua relawan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan masyarakat untuk mengawasi jalannya pemungutan suara pada pemilu presiden dan wakil presiden 9 Juli 2014.
"Kita melakukan konsolidasi bersama tim relawan dan jajaran Sekretaris Bersama Nasional (Sekbernas) Prabowo-Hatta untuk ikut memantau kemungkinan terjadinya gerakan money politic," kata Presiden LIRA, Jusuf Rizal, di markas Sekbernas, Mampang, Jakarta Selatan, Senin (7/7).
Dia juga meminta kepada masyarakat maupun para relawan Prabowo-Hatta di 34 provinsi untuk mengawasi kotak suara yang dibawa dari Tempat Pemungutan Suara (TPS) ke kelurahan dan kecamatan sampai ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Daerah.
"Sebab, bisa saja kotak suara itu di tengah jalan diganti dengan kotak suara yang sudah dicoblosin," terangnya.
Pihaknya juga telah menyediakan dana Rp100 juta untuk masyarakat yang mau melaporkan adanya kecurangan dalam proses pemungutan suara, termasuk melaporkan mereka yang melakukan praktik politik uang.
"Kita siapkan anggaran Rp100 juta bagi masyarakat yang melaporkan adanya kecurangan kepada kami. Namun, disertai dengan bukti yang valid. Anggaran Rp100 juta itu nantinya akan dibagi mulai Rp250 ribu sampai Rp500 ribu," paparnya.
Sementara itu Sekjen Sekbernas relawan Prabowo Hatta, Heru B Arifin, menambahkan, sedikitnya ada dugaan sejumlah modus kecurangan yang bakal dilakukan. Pertama, upaya serangan fajar yang menyasar dua pihak, yakni pemilih dan penyelenggara pemilu, hingga ke tingkat TPS.
"Kedua, ada dugaan pencoblosan kartu suara baru yang sudah disiapkan. Kartu suara di kotak suara akan diganti di tengah jalan," ujarnya.
Dan yang ketiga, pada saat yang sama, terjadi upaya pembajakan dengan cara penukaran formulir C-1 di tengah jalan. Formulir C-1 yang sudah diisi sebelumnya akan menggantikan formulir C-1 yang berasal dari TPS.(put/okz/bhc/sya) |