GORONTALO, Berita HUKUM - Menurut Wakil Gubernur Gorontalo, Dr. Idris Rahim, MM, perkembangan teknologi tepat guna di tengah tengah masyarakat semakin meningkat. Sayangnya perkembangan itu terkendala faktor permodalan dan akses distribusi pasar.
"Kita di Gorontalo saja hari ini memamerkan 6 produk teknologi tepatguna utamanya teknologi di bidang pertanian. Produknya sangat bagus dan sesuai dengan kebutuhan masyakarakat. Kendala sekarang TTG itu belum bisa diproduksi masal, karena minimnya modal masyarakat dan aksespasar yang tidak menentu," jelas Idris pada Gelar Tekonologi Tepat Guna (TTG) ke VX, Padang Sumatera Barat, yang di buka Menteri Koordinator Bid. Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono, Rabu (26/9) kemarin.
Idris mengatakan, perlu ada sinergi antara semua pihak, baik itu masyarakat, akademisi, pelaku usaha dan pemerintah dalam mengembangkan teknologi berbasis potensi daerah. Jika itu bisa dilakukan maka penerapan TTG bisa semakin berkembangan, dan masyarakat semakin sejahtera.
"Konsep 'triple helix' (kerjasama perguruan tinggi, pengusaha dan pemerintah) tepat diterapkan dalam mendorong pengembangan TTG masyarakat. PT berkontribusi dari segi riset, pelaku usaha dari segi permodalan dan pasar, pemerintah dari segi regulasi dan kebijakan," jelasnya.
Pada Gelaran TTG ke VX tersebut, Provinsi Gorontalo melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Pengentasan Kemiskinan (BPMD-PK) memamerkan sejumlah produk teknologi tepat guna, karya warga Gorontalo.
Di antaranya mesin Small Hidro Power Engine (mesin pengubahtenaga air menjadi listrik, mesin pemotong rumput makanan ternak, mesin bubut kayu serta alat tangkap ikan dasar (bandalo).(bhc/shs) |