JAKARTA BeritaHUKUM.com) – Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Mirwan Amir membantah dirinya disebut sebagai tokoh di balik sebuatan ketua besar dan bos besar terkait kasus suap wisma atlet SEA Games XXVI/2011. Justru dirinya bagu mengetahui istilah tersebut dari percakapan Mindo Rosalina Manulang lewat Blackberry Mesenger (BBM) yang disebarkan tim kuasa hukum M Nazaruddin.
"Saya merasa aneh. Hari ini, saya ketua besar, besok bos besar, mungkin lusa saya jadi badan besar. Padahal, soal masalah ini, saya tidak tahu. Saya baru tahu ada istilah-istilah ketua besar dan bos besar dari BBM Rosa," kata Mirwan Amir kepada wartawan di gedung DPR, Jakarta, Kamis (19/1).
Wakil Bendahara Umum DPP Partai Demokrat itu pun mengaku, tidak memahami bahasa sandi antara Rosa dengan Angelina Sondakh tersebut. Dirinya pun menyatakan tidak tahu alasan Rosa yang mengatakan dirinya sebagai ketua besar. "Saya tidak tahu kenapa Rosa begitu. Saya tidak pernah ketemu Rosa dan tidak kenal. Saya baru lihat di teve dengan rompi antipeluru," selotohnya.
Mirwan juga mengaku heran kenapa Rosa menuduh dirinya melalui sebutan itu. Ia hanya tahu Rosa, ketika yang bersangkutan berada pengadilan yang disiarkan melalui televisi. "Saya tidak tahu dengan maksud Rosa itu. Saya tidak pernah ketemu Rosa dan tidak kenal. Benar, saya lihat (Rosa) di teve,” tutur dia.
Seperti diberitakan, dalam persidangan terdakwa Nazaruddin, Rosa yang dihadirkan sebagai saksi membeberkan sejumlah istilah. Menurut dia, sebutan istilah ketua besar adalah untuk pimpinan Banggar DPR, yakni Mirwan Amir. Sedangkan sebutan ketua adalah Ketua Komisi X DPR Mahyudin. Sedangkan bos besar adalah Nazaruddin yang merupakan pimpinannya di perusahaan PT Anak Negeri.(dbs/rob)
|