JAKARTA, Berita HUKUM - Sekitar puluhan perwakilan masyarakat para pedagang kaki lima Tanah Abang, melakukan silaturahmi akbar dengan sesepuh masyarakat Tanah Abang M. Yusuf Muhi alias Bang Ucu di kediamanya Jalan KH Mas Mansur, Gang Kebon Pala 3. Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Selain bersilaturhami, kedatangan mereka kerumah Bang Ucu, guna mengadukan permasalahan sengketa lahan kois di sekitar Blok G Tanah Abang yang mulai memanas.
Menurut salah seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya, di Tanah Abang saat ini tengah terjadi kisruh antara para pedagang kaki lima di Daerah Blok G dengan Yayasan Said Naum. Inti permasalahanya adalah soaal perebutan lahan.
Yayasan Said Naum dicurigai telah menyewa jasa preman dari luar daerah lengkap dengan senjata tajam. Mereka bertujuan untuk mengusir para pedagang kaki lima yang merupakan asli warga Tanah Abang.
"Jadi ada upaya dari yayasan Said Naum untuk mengusur pedagang kaki lima untuk selebihnya diganti oleh pedagang dari luar. Jadi kami warga Tanah Abang merasa tergusur," katanya di kediaman Bang Ucu, Jumat (21/2) malam.
Mendengar permasalah tersebut dari masyarakat, sebagai seorang Pendekar Betawi Bang Ucu merasa tidak terima jika warganya diperlakukan seperti itu. Ia pun menegaskan akan menghabisi orang-orang yang membuat keonaran di Tanah Abang.
"Siapapun yang membuat keonaran di Tanah Abang akan saya sikat," ujar Bang Ucu dengan nada keras.
Namun Bang UCU juga mengaku akan melakukan kerjasama dengan aparat Kepolisian untuk mengamankan Pasar Tanah Abang dari aksi premanisme agar supaya masyarakat bisa hidup tentram dan damai serta suasana tetap kondusip menjelang Pemilu.
"Yuk kita bersatu dengan aparat untuk membrantas premanisme. Ini adalah pandangan saya sebagai seorang panglima," jelasnya.
Saat disingung, apakah pihak yang berusahan membuat keonaran itu adalah preman dari kelompok Herqules, Bang Ucu mengatakan belum tahu secara pasti. Tapi siapun orangnya jika benar terjadi, Bang Ucu bersama warga akan kemabli mengambil tindakan tegas.(bhc/dar)
|