JAKARTA, Berita HUKUM - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik meresmikan pabrik ulir terintegrasi dalam negeri PT Dhiva Sarana Metal di Batam. Pabrik Ulir ini memiliki nilai investasi US$ 22,5 Juta.
"Pabrik ulir terintegrasi diperlukan menjadi wahana untuk membangun komitmen dalam mendorong tumbuh dan berkembangnya industri minyak dan gas bumi (migas) nasional yang didasarkan pada pemaksimalan pemanfaatan sumber daya nasional, " kata Menteri ESDM dalam siaran persnya, Jakarta, Minggu (3/3).
Kemampuan produksi sesuai dengan kapasitas terpasang PT Dhiva Sarana Metal adalah 150 ribu ton per tahun dengan diameter pipa 2-3/8 sampai 20 inchi yang sudah terstandar API. Kebutuhan pipa casing dan tubing pada kegiatan usaha hulu migas pada tahun 2013 sebesar 322 ribu ton.
Dia mengatakan, pada 2014, diperkirakan produksi akan mencapai sebesar 254 ribu ton per tahun seiring dengan kebutuhan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dalam kegiatan eksplorasi dan eksploitasi migas.
Hal tersebut sejalan upaya pemerintah mendorong peningkatan penggunaan produk dalam negeri pada kegiatan usaha hulu migas, khususnya pada industri pipa perboran (casing dan tubing). Pemerintah telah menetapkan roadmap capaian target TKDN pada 2025 sebesar 55 persen untuk high grade, dan 40 persen untuk low grade.
Selain itu, Menteri ESDM mengimbau kerja sama semua pihak agar meningkatkan kualitas produksi barang dan jasa. Ia juga meminta perusahaan harus mampu bersaing baik di tingkat nasional maupun internasional dan berupaya untuk melakukan inovasi teknologi serta berperan aktif untuk mengembangkan kemampuan dan keahlian para pekerjanya.(dry/ipb/bhc/rby) |