JAKARTA, Berita HUKUM - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengatakan pihaknya membatalkan rencana penerapan sehari tanpa BBM bersubsidi di Stasiun Pengisian Bensin Umum (SPBU) pada 2 Desember 2012 mendatang.
“Tidak (jadi dilakukan) sebab hasilnya dikit, ribet-nya yang banyak,” kata Jero Wacik sebelum mengikuti Sidang Kabinet di Kantor Kepresidenan di Jakarta, Selasa (27/11).
Menurut Menteri ESDM, ide penerapan sehari tanpa BBM Bersubsidi di SPBU dikarenakan kuota BBM Bersubsidi sebesar 44 juta kiloliter hampir habis.
“Kuota sudah menjelang habis yang 44 juta kilo liter itu. Tapi setelah dihitung-hitung kok buat Desember bisa kurang nih. Tapi kan rakyat tidak bisa dibilang kurang, harus ada. Maka ada gagasan sehari tanpa BBM bersubsidi,” katanya.
Jero Wacik mengatakan setelah pihaknya melakukan perhitungan asumsi penghematan dari ide sehari tanpa BBM Bersubsidi di SPBU, jumlah premium hasil penghematan tidak terlalu signifikan. “Setelah dihitung kalau sehari, tidak banyak juga yang dihemat,” katanya.
Akan tetapi ide tersebut bagus, katanya, sehingga masyarakat mengetahui kalau stok BBM Bersubsidi sampai akhir tahun ini telah menipis. “Jadi kita himbau lah orang yang kaya, yang mobilnya sudah 3, janganlah beli BBM bersubsidi. Ini memang himbauan. Gak ada aturan dan sanksi. Tetapi kalo dilakulan semua, pasti akan ada hasilnya,” katanya.
Apabila BBM Bersubsidi telah habis sebelum tahun berganti, maka pemerintah akan mengalokasikan kembali premium untuk BBM Bersubsidi. “Ya harus kita beliin. Yang penting kan (kebutuhan) rakyat terpenuhi,” ungkap Jero.
Pemerintah juga akan mencarikan alokasi anggaran untuk membeli premium bersubsidi apabila hal tersebut memang harus dilakukan. Menteri ESDM Jero Wacik yakin DPR akan mengerti dan menyetujui penambahan BBM Bersubsidi tersebut.
“Saya yakinlah DPR nanti mengerti kalau rakyat ada kebutuhan,” katanya.
Akan tetapi, lanjut Jero, sejauh ini belum ada rencana untuk meminta penambahan alokasi BBM Bersubsidi tersebut ke DPR RI.(fj/hms/es/skb/bhc/rby) |