JAKARTA, Berita HUKUM - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes) Eko Putro Sandjojo mengatakan pada tahun 2014, angka potensi stunting pada anak masih tinggi yakni 37.2 persen. Eko menyebut, hal ini akan menjadi masalah apabila tidak segera ditangani.
Menurutnya, potensi anak dengan stunting akan menyebabkan jaringan otak anak tidak dapat tumbuh secara maksimal. Sehingga, dengan jumlah 37.2 persen apabila tak ditangani 15 tahun kedepan dapat berpotensi 40 persen anak indoensia hanya mengenyam pendidikan hingga SD saja karena ketidakmampuan otak.
"Kalau tidak dibenahi mungkin kita akan sulit karena angkatan kerja kita 15 tahun akan datang 40 persen hanya angkatan SD saja," kata Menteri Eko dalam Rakornas Kementerian Pertanian di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Senin (14/1).
Menurut Eko, salah satu penyebabnya adalah pada tahun 2014, masih banyak desa yang belum menikmati dana langsung untuk membangun desanya. Menurutnya pada tahun-tahun tersebut, dana desa terkadang tersendat di tingkat Provinsi dan Kabupaten, tidak langsung mengalir ke desa.
Eko menyebut dengan diterapkannya dana desa pada 2015, hal tersebut mulai berubah. Menurutnya, dengan adanya dana langsung ke desa berhasil meningkatkan taraf hidup masyarakat desa termasuk dari sisi pemenuhan gizi yang cukup bagi anak.
Namun, dana saja tidak cukup. Hal ini dikarenakan masih ada 60 persen kepala desa di daerah yang masih berpendidikan lulusan SD dan SMP. Menurut Eko, hal ini merupakan tantangan lain yang harus diselesaikan.
"60 persen lebih dari kepala desa kita itu Rata2 hanya tamatan SD dan SMP bahkan banyak kepala desa di Indonesia timur yang SD saja tidak tamat. Ini bagaimana mereka bisa mengelola dana desa dana negara dengan sistem akunting yang rumit," ujar Mendes Eko.
Sehingga, pada 2015, di tahun awal, penyerapan dana desa hanya 82 persen saja. Namun, Pemerintah tidak menghentikan dana tersebut. Menurut Eko, bahkan Pemerintah menambahkan dua kali lipat dana desa dari 20,67 T menjadi 44,98 T.
"Angka stunting terus turun dari 37.2 persen di 2014 saat ini 30,8 persen. Penurunan ini merupakan tertinggi di dunia," ucap Eko.
"Kalo kerja keras ini bisa kita lanjutkan dalam maka kurang dari 10 tahun, Indonesia bisa bebas dari Stunting," pungkasnya.(irf/bh/amp) |