JAKARTA (BeritaHUKUM.com) - Mahyudin kembali diperiksa KPK terkait pemanggilan dirinya sebagai saksi atas kasus bekas Puteri Indonesia, dan Politisi Partai Demokrat Angelina Sondakh. Kemeja batik coklat melekat di tubuh Mahyudin. Ia tiba di KPK pada pukul 09.27 WIB pagi tadi dengan didampingi seorang ajudan.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat RI, Prof. DR. H. Mahyuddin, NS, SP.OG dari wakil Dapil Sumatera Selatan Partai Demokrat itu sebagai saksi dalam kasus dugaan suap proyek Kemendiknas dan Kemenpora. Pemeriksaan dilakukan selama kurang lebih lima jam.
Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK, Nugraha Priharsa, menyatakan benar adanya kedatangan Mahyudin tersebut. Kedatangannya, pada Selasa (8/5), hanya untuk dimintai keterangan seputar kasus istri Almarhum Adjie Massaid itu. Tujuannya untuk mengembangkan kasus Kemenpora dan Kemendiknas.
Ketika ditanya perihal fokus pertanyaan yang ditujukan kepadanya, Mahyuddin mengaku ditanya penyidik KPK perihal pembahasan anggaran antara Komisi X dengan kementerian yang menjadi mitra kerjanya, Kemenpora dan Kemendiknas. Bahkan, Politisi Partai Berlambang Bintang Segitiga Merah Putih itu menegaskan bahwa dirinya tidak ada ditanyai seputar pembagian uang.
"Cuma meminta keterangan pembahasan anggaran dengan kementerian saja. Kementerian mitra kerja komisi X," kata Mahyudin kepada wartawan di KPK, Kuningan, Jakarta, Selasa (8/5).
Pemanggilan ini bermula dari pernyataan kasus terdakwa suap proyek wisma atlet Jakabaring Palembang, M Nazaruddin. Laki-laki kelahiran Bangun, Simalungun, Sumatera Utara, itu berkali-kali mengatakan bahwa Mahyuddin membahas proyek wisma atlet dan sertifikat tanah Hambalang saat melakukan pertemuan dengan Komisi X DPR di Kantor Kemenpora. Selain itu, kuat diduga, Mahyuddin pun tahu seputar keterlibatan Angie. Baru-baru ini, Angie ditetapkan sebagai Tersangka dalam kasus terkait mega proyek wisma atlet SEA Games 2011 dan proyek pembangunan fasilitas di beberapa universitas di bawah garapan Kemendiknas.
Seperti yang telah diketahui, Mahyuddin membantah pernah melakukan pertemuan pembahasan proyek pembangunan wisma atlet Jakabaring guna SEA Games di Palembang dengan Nazarudin.(bhc/frd)
|