JAKARTA, Berita HUKUM - Ada berapa Platform yang diusulkan Petani Plasma Sawit, perusahaan perkebunan sawit dan Peternak ayam petelur dan daging kepada tim Prabowo - Sandiaga saat road show ke Kalimantan, Sumatera, Jawa Timur dan Jawa Tengah oleh Waketum DPP Partai Gerindra Arief Poyuono.
Arief Poyuono Waketum DPP Gerindra menyampaikan bahwa, "usulan Platform ini akan masuk program prioritas Prabowo - Sandiaga pada seratus hari kerja sebagai Kepala Pemerintahan begitu terpilih," ungkapnya pada, Kamis (18/10).
Terkait pungutan ekspor CPO yang selama ini dihimpun oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDKS) yang jumlahnya puluhan triliun rupiah, dimana 98% lebih banyak disalurkan sebagai subsidi ke Industri biodiesel yang banyak dimiliki konglomerat Sawit.
"Padahal dalam UU Perkebunan No 39 tahun 2014 tidak satupun ayat atau pasal yang memperbolehkan dana hasil usaha perkebunan (CPO Fund Eksport) disalurkan sebagai subsidi Industri biodiesel, tapi PP dan Keppres CPO fund sebagai turunan UU Perkebunan yang ditanda tangani Joko Widodo mengutamakan penyaluran dana ke Industri Biodiesel," ungkap Arief Poyuono.
"Malah bukan ke program replanting kebun petani, pembangunan Infrastruktur daerah perkebunan, rumah sakit, puskesmas, penelitian dan kampanye lingkungan hidup. Padahal, akibat pemberlakuan pungutan Ekspor CPO, berpengaruh besar pada harga jual tandan buah segar milik petani-petani plasma," jelasnya.
Kemudian, selain itu Arief Poyuono mengusulkan agar para petani plasma sawit terkait dana pungutan ekspor CPO maka, "nantinya Prabowo - Sandiaga akan merevisi PP dan Keppres pungutan hasil perkebunan sawit, yang nantinya sebagian besar akan digunakan untuk program program Replanting kebun petani, pembangunan sarana dan prasarana kesehatan, pendidikan di sekitar daerah perkebunan sawit, serta Kampanye perkebunan sawit yang ramah lingkungan," paparnya.
Sementara, dari para peternak ayam dan ayam petelur mereka mengeluhkan akan mahalnya harga pakan ternak ayam saat adanya volalitas kurs rupiah terhadap US dollar. Sehingga sangat mempengaruhi harga jual daging ayam dan telur sehingga pendapatan mereka tergerus hingga 30 sd 40%.
"Maka ini juga akan jadi program utama Prabowo - Sandi dalam satu tahun pemerintahannya, yaitu Prabowo-Sandi akan memerintahkan Kementerian BUMN, Pertanian dan Industri untuk membangun pabrik-pabrik pangan ternak ayam di setiap provinsi yang memiliki usaha peternakan ayam sangat besar, jelasnya.
Prabowo - Sandi akan menghitung kecukupan anggaran negara untuk bisa mencanangkan subsidi pakan ternak ayam agar harga-harga telur dan daging ayam bisa stabil nantinya.
'Hal ini mengingat, saat ini sudah ada kesamaan kepentingan antara petani padi dengan peternak ayam, dimana produk-produk mereka merupakan produk pangan primer yang setiap hari di konsumsi oleh masyarakat," paparnya.
Sehingga produk telur dan daging ayam juga perlu adanya subsidi dari Pemerintah seperti subsidi pupuk untuk Petani, subsidi pakan ternak ayam untuk pelaku usaha ternak ayam, pungkas Arief Poyuono.(bh/mnd) |