BANGKA, Berita HUKUM - Penambangan timah di Pulau Bangka menimbulkan biaya sosial dan lingkungan yang besar, seperti disebutkan dalam laporan ini. Kala timah sebagai komponen penting di semua telpon genggam, anda mungkin bertanya, ”Apakah handphone atau smartphone baru saya telah menimbulkan dampak buruk?”.
Sumber daya alam dunia dibawah tekanan yang berbahaya, jadi kita harus memikirkan dampak yang kita lakukan secara pribadi. Tapi pastinya, tanggung jawab utama berada pada korporaasi untuk memperbaiki cara mereka menghasilkan produk, agar kita percaya bahwa barang yang kita beli dan pakai tak merusak planet dan manusia.
Korporasi bisa membuat produk mereka lebih baik, mereka bisa memikirkan desain dan produksi menggunakan sumber daya alam lebih sedikit, seperti mineral, air, bahan bakar, dan memastikan manusia dan lingkungan terlindungi di sepanjang rangkai pasokan mereka.
Namun, mengapa hal itu belum terjadi kini?
Sebagian besar korporasi dan politisi berargumentasi bahwa hal itu terserah kepada pembeli, ketimbang mereka, untuk memaksa pasar berubah. Mereka mengklaim bahwa jika kita mendidik konsumen untuk membutuhkan produk yang lebih “ramah lingkungan”, berlabel beretika, perusahaan akan membuat perusahaan perlahan meninggalkan barang dengan merek yang tak baik karena kian tak populer.
Pilihan membeli memang berguna, tapi hal ini tak dapat mengubah hingga pada skala dan kecepatan yang dibutuhkan. Adalah perusahaan, bukan konsumen, yang mengerti kompleksitas operasi mereka dan punya kekuatan mengubah bagaimana mereka membuat produk.
WALHI-Friends of the Earth melakukan investigasi dampak tambang timah. Kami menyerukan pembuat telepon genggam terkemuka untuk mengambil tanggung jawab atas persoalan yang terjadi pada jaringan pasokan mereka. Lebih dari itu, kita ingin melihat semua korporasi dimana saja untuk mengatasi dampak operasi mereka.
Tindakan pemerintah yang tegas dibutuhkan agar perusahaan tidak melakukan tindakan semberono untuk mengejar keuntungan. WALHI- Friends of the Earth menyerukan agar semua perusahaan besar transparan tentang dampak rangkaian pasokan mereka. Hal itu akan membantu pemerintah memutuskan kebijakan yang mendorong korporasi agar mempedulikan lingkungan. Dan hal itu akan mendorong kita tidak hanya cinta pada produk favorit kita, tapi juga cinta cara bagaimana mereka dibuat.
Temuan investigasi WALHI-Friends of the Earth mengungkapkan bahwa hanya sedikit yang diketahui tentang biaya lingkungan dan sosial dibalik smartphone dan gadget elektronik lainnya. Untuk menggambarkan kerusakan lingkungan dalam pembuatan produk favorit kita, laporan ini mendokumentasikan kerusakan karena penambangan timbah.
Timah penting bagi semua telepon dan gadget elektronik, dan Pulau Bangka-Belitung menghasilkan hampir sepertiga timah dunia. Dalam pembuatan laporan ini, kami melakukan wawancara dengan penambang, nelayan, ahli lingkungan laut, dan dokter, dan melakukan kunjungan ke komunitas nelayan, penambangan yang sedang bekerja, dan daerah-daerah tambang yang ditinggalkan. Karena itulah mengapa WALHI-Friends of the Earth menyerukan kepada penguasa pasar seperti Samsung dan Apple untuk menyatakan apakah telepon yang mereka buat mengandung timah yang merusak lingkungan.
Fakta-fakta kerusakan lingkungan di lapangan:
1. Sedimentasi dari kapal penambang timah di daerah terumbu karang, menjauhkan ikan dan merusak kehidupan laut dan menghancurkan kehidupan nelayan.
2. Hutan dan lahan pertanian rusak, tanah kehilangan kesuburan dan hampir tak ada pemulihan lingkungan atas lahan pertambangan.
3. Kecelakaan dan kejadian fatal karena rubuhnya lubang-lubang tambang.
Rekan kami di Inggris (Friends of the Earth England, Wales, North Ireland) menelusuri rangkaian pasok timah Bangka hingga tempat-tempat penting di Inggris. Mereka menemukan bahwa penjual terbesar merek smartphone, Samsung dan Apple berhubungan dengan perusahaan penambang tambang timah di Bangka. Kendati Apple dan Samsung mungkin tak menyadari hal ini, atau tak sadar kerusakan lingkungan yang terjadi akibat penambangan timah di Bangka, hampir dipastikan bahwa timah-timah ini berakhir pada handphone dan tablet yang mereka buat.
Jutaan manusia menyukai handphone, kita tidak tahu detail kompleksitas bagaimana alat ini dibuat, tapi kita sungguh ingin manusia dan lingkungan tidak dirusak dalam proses pembuatannya.
Persoalan di Bangka jelas tidak bisa diterima. Karena itulah mengapa WALHI-Friends of the Earth menyerukan kepada pemain utama pasar Samsung dan Apple untuk mengumumkan apakah handphone yang mereka buat mengandung timah terkait dengan penghancuran ini.
Mereka punya pengaruh untuk melakukan perbaikan atas kerusakan lingkungan di Bangka. Kami meminta mereka untuk bersama-sama dengan pihak terkait-penambang, petani, nelayan, pemerintah, untuk setuju dan membuat tindakan perbaikan untuk menghentikan kerusakan lingkungan dan mengatasi persoalan kemanusiaan yang ditimbulkan oleh tambang timah.
Amerika Serikat pada tahun 2010 mengeluarkan undang-undang Dodd-Frank Act untuk menghentikan para manufaktur membeli mineral dari daerah konflik atau pelanggaran hak asasi manusia di Kongo. Hal serupa bisa dilakukan terhadap Indonesia, agar tidak membeli timah dari operasi yang merusak lingkungan dan menyebabkan korban manusia.
Apa yang ada di dalam telephone saya?
Banyak orang mengalami kesulitan jika tidak menggunakan handphone saat ini. Persoalan besarnya adalah, seperti banyak produk lain, tidak ada cara untuk pastikan kita membeli handphone, tablet, dan gadget elektronik lain secara yakin bahwa produk tersebut tidak merusak lingkungan dan mencederai manusia.
Telah terdapat 5,6 milyar handphone di dunia, dan pada tahun 2017, jumlah telepon genggam akan melebihi jumlah manusia. Handphone mengandung ratusan komponen, dan lebih dari 40 macam bahan kimia. Termasuk tambaga dalam kabel, timah solder, dan emas dalam papan sirkuit, yang digali dari berbagai tambang di dunia.
Investigasi Friends of the Earth melakukan fokus terhadap komponen penting dalam semua handphone-timah. Terdapat 7 gram timah dalam setiap handphone, tapi manufaktur jarang mengungkapkan bagaimana mereka mendapatkan timah ini. Mungkin saja mereka tidak tahu dari mana sumber asalnya. Tapi mereka tidak wajib mengungkapkannya ke publik karena belum ada aturan membuat mereka secara terbuka mengumumkan tentang asal material yang mereka pakai. Handphone tidak hanya memuat timah. Perekat yang menahan semua resistor, transistor, dan rangkaian terpadu (IC) dalam peralatan elektronik adalah bahan solder kaya timah campuran yang terdiri dari 95 % timah plus perak dan tembaga. Hampir setengah timah yang ditambang digunakan untuk solder industri elektronik.
Kerusakan Pulau Bangka
Penambahan cepat jumlah penambangan di Bangka, di darat dan laut, mengubah pulau tropis ini menjadi tandus, penuh lubang. Sumber air bersih kritis, terumbu karang mati, dan merusak kehidupan masyarakat lokal. Alasan utama atas semua hal ini adalah timah, bahan penting bagi handphone dan smartphone modern.
Indonesia adalah pengekspor timah terbesar dunia. Sekitar 90 persen timah Indonesia berasal dari Bangka Belitung. Penduduk Bangka berjumlah hampir satu juta orang. Lebih setengah tergantung pada pertanian, nelayan. Namun sampai kapan hal ini bisa bertahan?.
Dilihat dari pesawat terbang yang hendak mendarat di Bangka, kerusakan lingkungan begitu luas. Pertambangan merusak bentang alam, meninggalkan wilayah warna kecoklatan, berpasir, dan asam, yang sebelumnya merupakan kawasan hutan. Usaha penanaman pohon kembali sering gagal karena bahkan pohon terkuat seperti akasia harus berjuang keras untuk tumbuh paska penambangan. Perusahaan tambang timah besar berkata bahwa usaha perbaikan lingkungan terhambat karena penambang inkonvensional atau kelompok kecil datang membuka kembali bekas daerah penambangan. Namun berdasarkan audit BPK tahun 2007, perusahaan PT Timah tidak melakukan sepenuhnya reklamasi, bahkan setelah penambangan usai bertahun-tahun.
Di banyak tempat, sumber air bersih sulit untuk didapatkan, dan tanah kehilangan kesuburan karena penambangan, membuat komuntitas kesulitan menanam sayuran mereka sendiri. Sementara, dokter menduga, banyak laporan penyakit malaria karena ribuan penambangan di Bangka diisi dengan air tergenang, membuat nyamuk parasit malaria berkembang.
Perburuan timah dapat membahayakan. Sangat beresiko dengan menggunakan tangan terbuka dan kampak tangan di bawah dasar tebing yang dapat menimbun siapa saja dibawah. Kepolisian Bangka menyatakan tahun 2011 rata-rata seorang meninggal setiap minggu karena kecelakaan penambangan timah. Jumlah ini naik dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Bahaya juga terjadi di laut. Tak jauh dari kawasan pantai, kapal keruk dan kapal isap mengisap timah dan bahan lainnya dari dasar laut.
Setelah mengambil timah, kapal keruk dan hisap membuang sedimen ke laut (dikenal dengan tailing), seperti awan lumpur di daerah laut yang bersih. Hal ini membunuh terumbu karang dan rumput laut makanan penyu dan mengusir pergi ikan, menghancurkan kehidupan nelayan.
Tailing juga merusak hutan mangrove, menghacurkan habitat berharga yang penting bagi ikan-ikan yang dijual nelayan. Hutan mangrove penting melindungi pulau dari ombak.
Kian bertambah jumlah nelayan yang kesulitan mendapat ikan dan beralih jadi penambang di laut. Mereka membuat rakit tambang sebagai tempat menghisap timah dari dasar laut. Jumlah mereka bisa ratusan dalam satu lokasi.
Bangka di persimpangan jalan. Menambang timah untuk smartphone dan gadget elektronik laut menghancurkan hutan tan lahan pertanian, merusak terumbu karang dan menyesengsarakan komunitas. Jika hal ini terus berlangsung tanpa teratasi, bagaimana penduduk Bangka bisa pastikan air yang mereka konsumsi tidak tercemar?, Bagaimana mereka bisa menanam sayuran untuk keluarga mereka atau dijual ke pasar?, Bagaimana tangkapan ikan bisa ditingkatkan lagi bila terumbu karang telah mati?
Pembeli timah dan penambang harus membayangkan masa depan pulau ini agar lebih berkelanjutan, tidak hanya memastikan kepastian pasokan timah untuk pembuatan handpone dan smartphone.
Muramnya penambangan timah, Penambangan timah di darat:
1. Polusi air minum
2. Luka-luka dan kematian saat tambang rubuh
3. Kesulitan menanami daerah bekas tambang
4. Kurang/tak ada perbaikan lahan paska tambang
5. Kerusakan hutan
6. Kondisi kerja berbahaya bagi penambang inkonvensional
Penambangan di dasar laut
7. Endapan membunuh terumbu karang, rumput laut, mangrove
8. 60-70 pesen terumbu karang mati
9. Penyu yang terancam punah karena kehilangan pantai tempat bertelur dan sumber makanan seperti rumput laut
10. Tangkapakan ikan turun, karenanya nelayan harus melaut lebih jauh
11. kepiting dan udang berkurang
12. Ikan Napoleon yang rentan hilang
13. Kerang giant clams terbunuh karena sedimentasi
Mengapa melihat Samsung dan Apple?
WALHI-Friends of the Earth percaya bahwa dua perusahaan utama pembuat handphone di dunia, Samsung dan Apple, sebaiknya memastikan bahwa manusia dan lingkungan dilindungi sepanjang ranti pasok mereka. Investigasi kami menunjukkan bahwa hampir pasti kedua perusahaan ini memuat timah dari Bangka kendati Apple dan Samsung mungkin tak menyadari hal ini atau tidak tahu dampaknya terhadap kerusakan lingkungan di Bangka akibat penambangan timah.
Samsung
Samsung adalah penjual utama handphone di pasar global. Pada tahun 2011 menjual 95 juta smartphone, hampir seperlima pasar smartphone dunia. Samsung Electronics adalah perusahaan terbesar Korea Selatan, dan memperluas jangkauannya hingga sebagai partner Olympic Games 2012 dan sponsor klub sepakbole Chelsea.
Saat Friends of the Earth mengontak Samsung Electronics sebelum publikasi laporan “Make it Better”, menanyakan apakah perusahaan tersebut menggunakan timah Bangka atau sadar kerusakan akibat timah kepada komunitas dan ekosistem, jurubicara Samsung tidak mengkonfirmasi atau membantah hal ini.
Dalam sebuah pernyataan, perusahaan tersebut menyatakan bahwa mereka memperhatikan sangat serius isu etika darimana mineral berasal. “Samsung sangat berkomitmen menegakkan standar tertinggi tanggung jawab perusahaan, dan kami terus mengevaluasi kebijakan sumber material kami untuk memastikan sesuai dengan standar global terkait dengan industri kami,” kata juru bicara tersebut. “Kami akan memonitor situasi Pulau Bangka untuk menentukan apakah investigasi terhadap apakah timah dalam rangkaian pasok kami berasal dari daerah ini dibutuhkan.”
Samsung telah menunjukkan bisa memperbaiki produksi mereka saat mereka memutuskan untuk melakukannya. Sebagai contoh, gar rumah kacara perusahaan ini turun 40 persen sejak tahun 2008 dan menghentikan menggunakan dua bahan berbahaya di semua produk handphone dan MP3 player mereka sejak April 2011. Samsung dapat membantu memulihkan kerusakan lingkungan Bangka-Belitung.
Darimana timah Samsung berasal?
Selama penelitian Friends of the Earth, Samsung terindentifikasi sebagai pembeli dan pengguna timah Indonesia lewat jaringan pasok PT Timah.
Apple
Apple adalah pelopor untuk produk ikonik seperti iMac, iPad and iPhone. Berbasis di California, Apple memiliki 70,000 buruh seluruh dunia dan tercatat sebagai perusahaan terbesar dalam sejarah Amerika Serikat. Reputasi Apple berasal dari nilai desain. Sebagai contoh, kendati lebih powerful, iMac dirancang menggunakan 50 persen lebih sedikit material dan mengurangi 50 persen emisi dibanding generasi pertama. Tapi perhatian ini tidak berlanjut pada dampak rangkaian pasok material mereka. Seperti Dr Craig Jones dari perusahaan efesiensi sumber daya Sustain, nyatakan, “Apple diperkirakan menjual 17 juta iPhone5s hingga tahun depan (2013) dan menambah ekstra karbon per handset 3,4 juta ton CO2e (carbon dioxide equivalent) dilepaskan ke atmosphere ketimbang model yang digantikan. Hal ini sangat banyak pada saat kita sedang mengurangi emisi CO2e global.”
Apple menyatakan mereka, “bertanggung jawab mengurangi dampak lingkungan dari operasi dan produk kami. Kami mensyaratkan semua pemasok mematuhi undang-undang dan peraturan lokaldan menggunakan secara bertanggung jawab terhadap lingkungan dalam proses manufaktur dimana saja produk Apple dibuat.”
Saat Apple dihubungkan terhadap timah pulau Bangka oleh Business Week, Augustus 2012, perusahaan tersebut menolak berkomentar untuk mengindentifikasi pemurnian timah dalam rangkaian pasok atau lokasinya. Ketika ditanya oleh peneliti Friends of the Earth, sebelum publikasi laporan Mining For Smartphones: The True Cost Of Tin, apakah perusahaan tersebut menggunakan timah Bangka atau sadar akan dampak kehancuran tambang timah pada komunitas masyarakat dan ekosistem, juru bicara Apple Europe tidak mengkonfirmasi dan tidak menyangkal ini. Namun mereka menyatakan, “Apple adalah salah satu dari perusahaan elektronik terbesar yang memetakan secara penuh rangkaian pasok mereka untuk menelusuri material yang mereka pakai dalam produk” dan mengarahkan peneliti kepada tabel daftar pemasok Apple untuk bahan timah, tantalum, tungsten atau emas untuk membuat komponen produk Apple dan asal smelter. Namun tabel ini, dalam laporan Apple’s 2012 Supplier Responsibility Progress tidak menyebutkan nama salah satupun pemasok, hanya jumlah total pemasok dan smelter. Saat didesak informasi lebih lengkap, mereka mengarahkan kepada tabel yang sama.
Darimana timah Apple?
Penelitian WALHI-Friends of the Earth telah mengindentifikasi perusahaan perantai dalam rangkaian pasokan Samsung dan Foxconn bagi Apple. Perantara ini termasuk PT Timah, Shenmao dan Chernan yang menggunakan timah Indonesia. Timah dari Indonesia hampir dipastikan berakhir di produk Apple.
Apa yang bisa dilakukan oleh Samsung dan Apple?
Bila perusahaan melaporkan dampak bagi manusia dan lingkungan dari produk mereka, akan lebih sedikit persoalan tidak terdeteksi dalam proses produksi. Aturan-aturan baru mewajibkan perusahaan untuk menjelaskan dampak operasi mereka dapat memperbaiki produksi. Tapi banyak perusahaan—bahkan mereka yang terpercaya—tidak mengungkapkan penuh dampak lingkungan dan sosial produk mereka hingga produk tersebut dibuat.
Karena itu WALHI-Friends of the Earth menantang Samsung dan Apple mengungkapkan apakah telephone yang mereka produksi terkait dengan penghancuran hutan dan terumbu karang di Bangka. Sebagai pengguna besar dan berpengaruh terhadap perusahaan pembeli timah dari Bangka, kami juga mendesak penghasil terbesar smarthpone ini untuk:
1. Membawa semua pihak terdampak di Bangka Belitung dan menjalankan rencana untuk menghentikan pengrusakan lingkungan dan persoalan sosial-kemanusiaan akibat penambangan timah.
2. Mendukung semua aturan bagi perusahaan agar bersih dalam melakukan bisnis mereka.
WALHI-Friends of the Earth yakin bahwa perusahaan tambang seharusnya tidak dibiarkan beroperasi tanpa persetujuan komunitas terdampak, di wilayah yang kaya keragaman hayati, dan ekosistem penting, dan harus memulihkan kerusakan paska penambangan.
Solusi Desain
Seperti apakah generasi handphone berikutnya? Tim Cooper, Profesor dari Sustainable Design and Consumption Nottingham Trent University melihat beberapa cara yang bisa dilakukan oleh perusahaan pembuat handphone untuk mengurangi dampak produk mereka terhadap lingkungan dari inovasi desain dan peningkatan teknologi untuk memperbaiki proses produksi.
Terdapat setidaknya 9 cara agar produk lebih ramah lingkungan:
1. Memperpanjang usia
Memperpanjang usia penggunaan handphone harus menjadi prioritas. Umumnya handphone hanya digunakan 18 bulan. Sebuah studi Swiss menyatakan memperpanjang usia handphone hingga 4 tahun dapat mengurangi dampak lingkungan 40%.
2. Menggunakan material yang lebih baik.
Material yang tepat penting untuk keberlanjutan. Alernatif yang tersedia bagi bahan berbasikan bahan bakar fosil dan plastik untuk casing handphone adalah: plastik daur ulang, polylactic acid plastic (PLA) dari bahan glokusa (renewable dan atau bahkan ebamboo (digunakan dalam Adzero handphone).
3. Rancangan untuk memudahkan perbaikan dan upgrade
Semua handphone sebaiknya dirancaang secara mudah untuk perbaikan dan upgrade. Hal ini tidak terjadi saat ini. Penggunaan bahan adhesives mempersulit susun ulang. iPhone dikenal buruk karena penggunana batere yang tak dapat ditukar dan baut yang mencegah untuk membukanya.
4. Handphone yang menggunakan energi lebih sedikit
Perbaikan batere dan charger yang lebih efesien. Organic radical battery (ORB) baru tidak menggunakan logam berat dan dapat mengisi dalam waktu hanya 30 menit, hemat berjam-jam penggunaan energi.
5. Pemilihan asesories
Kemasan, manual, charger, dan asesoris lain dapat memperbaiki. Sebagain contoh, charger tertentu untuk setiap model baru sangat boros akan material.
6. Strategi bisnis baru
Terlalu banyak perusahaan terkungkung dalam model bisnis yang sama, yang kemudian keuntungannya tergantung pada maksimalisasi penjualan, dimana kejenuhan pasar mendorong mengurangi waktu hidup (life-spans) produk. Perusahaan perlu cara membuat keuntungan diluar menjual produk baru. Penyewaan, perbaikan untuk jual ulang, dan peningkatan kualitas paska jual adalah beberapa kemungkinan.
7. Menambang tingkat recovery
Handphone harus dikembangkan dalam sistem yang disebut ekonomi lingkar (circular economy), secara ideal berbasiskan “loop tertutup”, menggunakan kembali produk yang dibuang dalam pembuatan produk baru. Ellen Macarthur Foundation berpendapat bahwa pengumpulan kembali handphone harus ditingkatkan dari 15 persen saat ini menjadi 50 persen. Biaya pembuatan kembali handphone bisa dipotong setengahnya bila industri membuat perubahan, seperti membuat produk lebih mudah dipisahkan dan memberikan insentif untuk pengembalian yang telah tidak dipakai.
8. Meningkatkan daur ulang
Sebagian besar handphone dibuang ketika masih fungsional. Daur ulang harus dipastikan dari desain, semua handphone sebaiknya dirancang bisa didaur ulang di masa depan. Telah terdapat produk handphone yang bisa didaur ulang 85 persen.
9.Terbuka tentang bagaimana produk dibuat
Kita memerlukan perusahaan lebih terbuka tentang material yang mereka pakai, seberapa mudah diperbaiki, di upgrade, dan didaur ulang.(wlh/bhc/opn) |