JAKARTA, Berita HUKUM - Aksi unjuk rasa dalam memperingati Hari Buruh Sedunia atau sering disebut dengan "May Day" yang digelar oleh puluhan ribu buruh yang tergabung dalam berbagai organisasi buruh; MPBI ( Majelis Pekerja Buruh Indonesia ), KSPI dan KSPSI serta Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), dan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) dan organisasi lainnya yang dimulai dari titik kumpul di depan bundaran HI dan melakukan long march sampai ke Istana Negara dengan menyorakkan berbagai yel-yel, dan suara deru semangat perjuangan para aksi buruh, Rabu (1/5) kali ini.
Gemuruh sorak sorai para buruh ini menggegap-gempitakan suasana aksi orasi mereka di Bundaran (Hotel Indonesia) HI dengan menyerukan; Jaminan Sosial Tolak Upah Murah (Jamsostum), Hapus Outsourcing, Tolak Penangguhan UMP, Tolak Kenaikan BBM dan TDL, Serta Jadikan MayDay Hari Libur Nasional. Lantunan lagu-lagu seperti Indonesia Raya juga dikumandangkan oleh korlap aksi saat mengumandangkan aksi mimbar bebasnya.
Dengan penuh semangat dan penuh harapan, mereka dalam aksinya meminta kepada Pemerintahan SBY-Boediono supaya mengambil tindakan tegas, agar upah para buruh tidak lagi ditangguhkan dan sistem outsourcing atau sekarang disebut dengan alih daya agar dihapuskan, karena buruh meminta kesejahteraan dan peningkatan taraf hidup yang lebih baik.
Salah seorang buruh pabrik dari Bekasi yang bergabung di Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Rini saat diwawancarai pewarta BeritaHUKUM.com mengharapkan agar upah para buruh disesuaikan dengan kondisi ekonomi saat ini.
"Saya mengharapkan agar upah para buruh ditingkatkan dan sistem outsourching dihapuskan," ujar Rini.
Rini juga menambahkan, dalam memperingati hari buruh ini, perusahaan/pabrik ditempatnya bekerja juga diliburkan.
"Seluruh karyawan pabrik kami diliburkan, untuk itulah kami mempunyai kesempatan bersama-sama turun ke jalan dalam aksi memperingati hari buruh ini," tambahnya lagi.
Aksi massa para buruh yang berlangsung dari Bundaran HI sampai ke Istana ini, sebelumnya juga sudah diketahui informasinya melalui Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal dalam pesan singkatnya, Selasa (30/4) kemarin.
Dalam pesan singkatnya itu, dia mengatakan akan mengerahkan massa ke DPR RI, Kemenko Kesra, Kemenko Perekonomian, Kemenkeu, Kemneg BUMN, Kemenkes dan Kemenkertrans.(bhc/bar) |