Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Lingkungan    
Idul Fitri
Memohon Maaf Lahir-Batin kepada Alam dan Lingkungan
2016-07-09 19:34:15
 

Ilustrasi. Ketupat lebaran dari daun kelapa.(Foto: BH /sya)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Sudah sebulan lamanya kita berpuasa, sudah menahan nafsu, juga menahan haus dan lapar, selain itu juga sudah menjaga dosa-dosa ekologis. Sekarang, saatnya berpesta merayakan kemenangan, dan saling memohon maaf, dan memaafkan terhadap sesama manusia, juga kepada alam.

Meski demikian, meminta maaf sangatlah mudah, sebab itu, tak hanya meminta maaf, kita juga perlu menunjukan kesungguhan kita. Seharian penuh dalam momen penuh kemenangan ini dapat kita gunakan untuk menunjukan kecintaan kita terhadap alam dan mengejawantahkan permohonan maaf yang bersungguh-sungguh. Bagaimana caranya menunjukan bahwa kita sungguh-sungguh meminta maaf?

Berikut adalah langkah yang dapat kita gunakan mulai dari bangun tidur, sampai tidur lagi pada 1 Syawal nanti, dan dilanjutkan pada bulan-bulan berikutnya.

1. Mandi

- Mandi dengan pancuran menghemat lebih banyak air dari pada mandi berendam ataupun mandi dengan gayung. Selain itu mandi dengan pancuran memungkinkan air untuk menjangkau bagian-bagian sulit.

- Jangan mandi terlalu lama, selain membuat kulit menjadi kering, mandi terlalu lama juga membuat bumi kekeringan air bersih.

- Saat menyikat gigi cukup basahi sikat gigi tanpa berkumur terleih dahulu. Berkumur sekali saja, atau tak lebih dari segelas air usai sikat gigi.

- Gunakan dual flush untuk toilet agar menghemat air.

2. Baju Lebaran

- Baju lebaran tidak berarti harus baju baru dari toko. Buat baju baru kamu dengan upcycle baju yang sudah ada, atau bertukar pakaian dengan teman.

- Kalau terpaksa harus membeli pakaian baru, pastikan pakaian tersebut merupakan produk lokal yang menggunakan bahan dasar dari serat organik, dan menggunakan pewarna pakaian alami. Serat organic dari bamboo misalnya adalah serat yang paling mudah dan ramah lingkungan yang dapat ditemukan di Indonesia.

- Tak perlu sering-sering berganti pakaian kalau tidak perlu. Gunakan pakaian yang berbahan ringan dan sesuai dengan iklim tropis agar kita tidak mudah berkeringat.

Terlalu sering berganti dan mencuci pakaian akan membuang-buang air dan menambah polusi detergen.

3. Salat Ied

- Berangkat ke masjid terdekat dengan berjalan kaki, atau bersepeda beramai-ramai juga akan sangat menyenangkan

- Apabila harus berkendara ke masjid, pastikan ajak sebanyak mungkin teman dan keluarga untuk berangkat bersama agar bisa berbagi tumpangan dan mengurangi emisi gas buang.

- Jika salat Id dilakukan di lapangan, gunakan tikar alih-alih koran. Selain mengurangi sampah, menggunakan tikar juga memberi lebih banyak ruang untuk kita dan peserta salat lainnya.

4. Makan

- Jangan makan berlebihan, seperti yang dikatakan dalam sebuah hadis terkenal: makanlah sebelum lapar, dan berhentilah sebelum kenyang. Hadis ini mengingatkan kita untuk menghindarkan diri dari mengambil makanan berlebihan, dengan demikian terbebas dari membuang makanan.

- Kurangi mengonsumsi daging, terutama daging merah. Saat lebaran, opor ayam dan rendang merupakan menu idola. Namun demikian dengan mengonsumsi daging secara tidak langsung sama dengan berkontribusi terhadap kerusakan lingkungan. Peternakan merupakan salah satu industri yang paling banyak menggunakan air bersih, membabat hutan, dan mengeluarkan emisi gas buang, terutama di Indonesia yang masih banyak mengimpor daging. Rendang dan opor vegetarian bisa menjadi alternatif menu.

- Kue pabrikan dan permen memang menggoda, namun jangan mengonsumsi terlalu banyak. Kue pabrikan, biskuit, dan permen mengandung banyak sekali gula yang tidak baik bagi tubuh kita, dan juga menggunakan banyak kemasan plastic. Lebih baik konsumsi kue kering buatan ibu.

- Pilih ketupat/ lontong yang dibungkus dengan menggunakan daun kelapa alih-alih plastik.

5. Berkunjung

- Momen lebaran pasti digunakan untuk berkunjung ke rumah tetangga, teman, atau saudara. Saat berkunjung, jangan lupa membawa kantong/ tas kanvas/ kotak makanan untuk berjaga-jaga kalau kita diminta membawa pulang snack, agar pemberi tak perlu membungkus dengan kantong plastik.

- Jangan mengonsumsi terlalu banyak minuman kaleng, air minum kemasan gelas, atau makanan pabrikan saat berkunjung, lebih baik konsumsi kue kering di dalam toples, atau sediakan gelas yang bisa dipakai berulang kali, sehingga kita tidak berkontribusi menambah sampah.

- Bawa botol minum sendiri agar tidak perlu menambah cucian piring di keluarga yang kita kunjungi.

- Berkunjung ke tetangga cukup dengan berjalan kaki atau bersepeda, kurangi emisi gas buang dari kendaraan.

Sudah siap meminta maaf kepada lingkungan dalam momen Lebaran kali ini?

Demikian tulis Rika Novayanti, sebagai Juru Kampanye Media Greenpeace Indonesia, sebagaimana yang dilansir situs greenpeace.org.(gp/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Idul Fitri
 
  Di Depan Jokowi, Khatib Masjid Istiqlal Ceramah soal Perubahan
  Tradisi Idulfitri Sebagai Rekonsiliasi Sosial Terhadap Sesama
  Kapan Idul Fitri 2024? Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 10 April, Ini Versi NU dan Pemerintah
  Tok..!! Pemerintah Tetapkan 1 Syawal 1444 Hijriah Jatuh Sabtu 22 April 2023
  Agar Adil, HNW Usulkan Cuti Bersama dan Libur Idul Fitri 1444 H Dikoreksi dengan Dimajukan
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2