JAKARTA, Berita HUKUM - Bersikap adil yaitu dengan mampu menempatkan diri pada hubungan eksekutif, legislatif maupun yudikatif merupakan satu masukan utama yang disampaikan oleh Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Nusron Wahid, pada Wakil Presiden terpilih, Jusuf Kalla (JK), saat membuka Konferensi Besar ke 19 GP Ansor dan Pra Muktamar ke 33 Nahdlatul Ulama, Jum’at (10/10) di Jakarta.
Nusron melihat Indonesia sebagai bangsa budaya timur, demokrasi seharusnya berjalan dengan santun dan rendah hati. Demokrasi tidak seharusnya menjadi alat untuk ajang berbalas dendam, seperti yang akhir-akhir ini terjadi dalam kegaduhan politik pada lingkup eksekutif maupun legislatif paska pemilihan Presiden maupun pada pemilihan ketua DPR maupun MPR.
“Kami harap saat memimpin Indonesia periode 2014-2019 agar Pak Jusuf Kalla selalu mengendepankan sikap adil. Tidak ada kepentingan politik atau golongan tertentu. Karena Indonesia adalah Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah harga mati untuk kita selalu bela,” papar Nusron, dalam sambutannya.
Selain dapat bersikap adil, Nusron pun mengingatkan agar kedepan, Pemerintah wajib mengentaskan kemiskinan selain mencegah dan memberantas korupsi tanpa pandang bulu. Akan hal pengentasan kemiskinan, Nusron meminta agar adanya legal akses soal keuangan, khususnya kepada pemodal disetiap Pesantren.
“Saya juga minta agar pak JK ini mampu mengentaskan kemiskinan. Terutama pada sejumlah wilayah yang didalamnya banyak terdapat warga Ansor. Dengan membuat legal akses soal keuangan. Kami harap adanya kemudahan bagi pemodal khususnya untuk memajukan pesantren,” ungkap Nusron.
Dalam kesempatan yang sama Jusuf Kalla menyambut baik keinginan Nusron, demi memenuhi rasa keadilan.
“Sebelumnya saya ucapkan terimakasih bagi warga Ansor yang telah mendukung kami dalam pilpres. Saya akan coba dalam pemerintahan kedepan agar roda ekonomi dapat bergerak dimulai dari bawah. Sederhananya jika saat ini ada 100 orang kaya, mungkin cuma 10 orang Islam yang kaya. Maka hal itu akan kita putar menjadi 95 orang Islam yang kaya. Tapi saya juga minta agar siapapun Ustadnya harus juga kreatif, namun tidak lepas dari aturan,” papar Jusuf Kalla, menjawab permintaan sang Ketua Umum GP Ansor tersebut saat didaulat berbicara diatas panggung.
Dalam kesempatan Konferensi Besar ke 19 GP Ansor dan Pra Muktamar ke 33 Nahdlatul Ulama tersebut tampak hadir Osman Sapta, Wakil Ketua MPR terpilih dari DPD, Hasan Basri, Wakil Ketua BPK, Rahmat Waliyanto, Wakil Ketua Komisaris Otoritas Jasa Keuangan dan Diding S. Anwar, Direktur Utama Perum Jamkrindo.(bhc/mat)
|