Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Politik    
Pemilu
Mayor Jenderal TNI (Purn) Soenarko Korban 'Trial By The Press'
2019-06-01 02:10:00
 

Tampak suasana saat Press Conference Mayor Jenderal TNI (Purn) Soenarko Korban Trial By The Press.(Foto: Istimewa)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Mantan Kepala Staf Umum Tentara Nasional Indonesia (Kasum TNI) Letjen (Purn) Johannes Suryo Prabowo berkali-kali mengkritik pemberitaan media terkait tuduhan makar dan penyelundupan senjata yang ditujukan kepada mantan Danjen Kopassus, Soenarko. Menurutnya, berita tersebut merupakan fitnah.

"Saya minta media seimbang, jangan hanya menulis berita berdasarkan kutipan seseorang. Jujur saya sakit hati dengan pemberitaan seperti itu," kata Suryo dalam jumpa pers di bilangan Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (31/5).

Lebih lanjut, Suryo meminta awak media untuk tidak mengutip mentah-mentah pernyataan pejabat, meskipun yang bersangkutan memiliki wewenang dan kekuasaan. Terlebih, Soenarko telah berpuluh tahun mendedikasikan dirinya untuk kedaulatan bangsa dan negara Indonesia.

"Pengadilan melalui media ini sadis. Kalian jahat, atau kalian benci sekali kepada purnawirawan Tolong kalian pakai hatimu sebagai manusia," ucap Suryo mengingatkan lagi.

"Kalian kalau menulis harus berfikir apakah menyakitkan purnawirawan, menyakitkan Korps Angkatan Darat dan menyakitkan Korps Baret Merah. Gunakan kode etik jurnalistik dengan baik," sambungnya.

Ia juga mengingatkan kepada intelijen yang sedang memonitor kegiatan tersebut untuk dapat memberikan fakta dan data yang utuh. Bukan sekadar laporan asal bapak senang (ABS) kepada atasannya.

"Adik-adik saya dari intel dan Bareskrim disini kalian rekam dan buat laporan yang benar. Kalian jangan mengajak berkelahi, sebab bagaimanapun kami kalah," katanya.

Lebih jauh Suryo mengingatkan bahwa Soenarko telah mengorbankan separuh hidupnya untuk menjaga bangsa dan negara Indonesia, termasuk dalam operasi Timor-Timur dan Aceh, Soenarko merupakan prajurit komando yang paling gemilang. Tak hanya Soenarko, anak lakinya pun gugur dalam tugas dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata.

"Tidak ada satupun jenderal yang sekarang pensiunan ini pengalamannya tempurnya seperti Soenarko," kata Suryo.

Sementara, Letnan Jenderal Purn Yayat Sudrajat, Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (Ka Bais), mengaku sangat tidak percaya bila mantan Danjen Kopassus, Mayjen (Purn) Soenarko, hendak berbuat makar.

Jebolan Akademi Militer 1982 itu bahkan rela potong leher jika benar Soenarko berniat melakukan makar.

"Saya tahu persis, dan saya taruhannya jika Pak Narko berbuat seperti itu (makar). Boleh potong leher saya," tegas Yayat, dalam Konfrensi Pers bersama Purnawirawan Jenderal, di Hotel Century Atlet, Jakarta, Jumat (31/5).

Yayat juga mengingatkan, tuduhan makar itu menyangkut harga diri Kopassus. Ia berpendapat, tuduhan itu tak lebih sebagai dagelan politik belaka.

Mantan Sesmenkopolhukam itu, seperti dikutip dari rmol.co, juga menegaskan, sangat tidak mungkin Soenarko yang merupakan prajurit Kopassus dan telah banyak dinas di medan konflik itu justru melakukan makar.

Pada kesempatan yang sama, mantan Kepala Badan Intelijen ABRI, Mayjen (Purn) Zacky Anwar Makarim, mengaku khawatir terhadap perkembangan situasi keamanan Indonesia, pasca penangkapan mantan Soenarko.

"Saya mendapat kunjungan dari para purnawirawan Kopassus, ratusan jumlahnya, dari Serang Batujajar dan Kandang Menjangan Solo. Mereka datang menyampaikan kerisauan. Ingat, ada ribuan pensiunan Kopassus," kata Zacky.

Bahkan, sambung dia, belum lama ini dia didatangi 60 purnawirawan Kopassus dari Serang. Mereka menyebut ada 300 orang yang mau menjenguk Soenarko yang kini ditahan di Rutan milik Denpom Jaya.

"Ada sepuluh bus, akhirnya hanya 80 orang yang diterima, mereka marah dan ibu-ibunya lebih marah lagi, mau diapakan kami punya komandan-komandan ini," ujarnya.

Selain Purnawirawan Kopassus, pensiunan jenderal bintang dua yang pernah menjadi Ketua Satgas Panitia Penentuan Pendapat Timor Timor itu mengaku mendapat telepon dari para mantan kombatan GAM di Aceh.

"Ada sekitar 30 orang yang ingin berangkat ke Jakarta untuk menengok Pak Narko," bebernya lagi.

Melihat eskalasi yang demikian, kata Zacky, menurutnya tidak bagus untuk perkembangan situasi keamanan nasional ke depan. "Ini justru akan memanaskan situasi," pungkasnya.(dbs/HMJ/indonesiainside/notulanews./bh/sya)



 
   Berita Terkait > Pemilu
 
  Usai Gugat ke MK, Mahfud MD dan Ari Yusuf Amir Adakan Pertemuan di Rumah Ketua MA?
  PKB soal AHY Sebut Hancur di Koalisi Anies: Salah Analisa, Kaget Masuk Kabinet
  Daftar Lengkap Perolehan Suara Partai Politik Pemilu 2024, Dan 10 Partai Tidak Lolos ke Senayan
  DPD RI Sepakat Bentuk Pansus Dugaan Kecurangan Pemilu 2024
  Nyaris Duel, Deddy Sitorus PDIP dan Noel Prabowo Mania saat Debat di TV Bahas Pemilu
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2