MATARAM, Berita HUKUM - Ratusan massa di Kota Taliwang, Sumbawa Barat, terlibat bentrok dengan personel Brimob di jalan raya simpangan Soekarno Hatta-Jalan Sudirman-Jalan Ahmad Yani, Minggu siang (17/5).
Bentrok sampai sore, berakhir ketika personel Brimob ditarik dari lokasi karena semakin banyaknya massa.
Bentrok tersebut merupakan rentetan dari aksi massa pada Sabtu malam di Mapolres Sumbawa Barat yang berujung pelemparan dan pengrusakan kantor Mapolres dan Pos Polisi.
Bentrok itu berawal dari terjadinya konsentrasi massa di lokasi tersebut yang kembali merusak atap pos Polisi dan membakarnya di tengah persimpangan sekitar pukul 12.00 WITA.
Tanpa dikomando, semakin lama, jumlah massa semakin banyak. Satu pleton personel Brimob diterjunkan untuk menghalau massa.
Tetapi massa yang emosi tetap bergeming, meski polisi menembakkan gas air mata dan tembakan peringatan. Massa melakukan perlawanan dengan lemparan batu kearah polisi.
Bentrok tak bisa dihindarkan. Jumlah massa yang semakin banyak, mengurung polisi dari segala arah. Polisi akhirnya hanya bertahan di tengah-tengah antara simpang empat selex dan simpang empat Pos Polisi Kota Taliwang.
Massa yang terus merangsek maju dari segala arah dihalau dengan tembakan peluru karet oleh polisi. Tercatat sejumlah orang terluka terkena tembakan peluru karet. Arus lalu lintas disekitar lokasi lumpuh total.
Ribuan masyarakat tumpah ruah ke lokasi menyaksikan bentrok tersebut. Sekitar pukul 16.30 WITA, pasukan Brimob ditarik mundur.
Bentrok berakhir dan massa membubarkan diri, sementara yang terkena tembakan langaung dibawa ke RSUD Sumbawa Barat. Data yang dihimpun di RSUD Sumbawa Barat, tercatat tujuh orang terkena tembakan.
Mereka adalah Sudirman warga Kelurahan Kuang terkena tembakan di alis mata kiri, Muhammad terkena tembakan di selangkangan kiri, Gozali warga KTC terkena tembakan di perut kiri atas, Egy warga Desa Fajar terkena tembakan di siku tangan kanan.
Selain itu, Toniman warga Sampir terkena tembakan di punggung kanan atas, Selamet warga Kelurahan Sampir di perut kiri, dan Hamdani warga lingkungan Bosok terkena tembakan di bagian pantat.
Dari lokasi bentrok, warga juga menyita tujuh selongsong peluru.
Kejadian ini diduga dipicu karena gara-gara TSK pembunuhan anak kecil lari dari tahanan Polisi, Kota Taliwang Kab. Sumbawa Barat NTB. Kemarahan massa yang dipicu oleh kaburnya Ersan Munab, saksi yang diduga juga terlibat dalam kasus pembunuhan seorang bocah asal Taliwang, Sabtu Malam.
Kejadian ini kabar yang menyebutkan, Ersan Munab (53) bapak yang diduga ikut terlibat dalam kasus pembunuhan anak yang terjadi dua hari lalu kabur dari tahanan Mapolres KSB. Info kaburnya sosok yang diketahui kelahiran Jambi, 6 Maret 1963 ini langsung menyebar luas ditengah masyarakat Kota Taliwang baik melalui jejaring social maupun info dari mulut ke mulut, emosi warga pun tak bisa dibendung.
Atas kejadian ini tokoh masyarakat KSB Junaidi Kasum, mengaku kecewa dengan aparat Kepolisian setempat, ia menyayangkan tahanan itu bisa kabur. Sementara menurutnya secara psikologis amukkan massa itu memang tidak bisa dibendung.
“Saya mewakili keluarga besar korban dan masyarakat KSB sangat kecewa dengan tindakan aparat dalam menangani kasus ini, menurut logika hukum tidak bisa segampang itu tahanan bisa kabur seanaknya, kemana aparat yang bertugas menjaga, agar kejadian ini tidak berkembang luas kami minta polisi terutama Polda NTB untuk segera turun tangan,” tandas JK sapaan akrab tokoh muda KSB yang kini berdomisili di Mataram tersebut, Sabtu (16/7) lalu.(Antaranews/kabarntb/bh/sya) |