Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Politik    
Pulau Natuna
Masalah Natuna, Pesan Rizal Ramli: Kita Harus Lawan Siapapun Yang Mengganggu Kedaulatan
2020-01-05 15:37:14
 

Rizal Ramli.(Foto: Istimewa)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Pelanggaran Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia yang dilakukan Coast Guard dan kapal-kapal nelayan China sudah barang tentu menarik perhatian mantan Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli.

Rizal Ramli juga menyimak sikap pemerintahan Partai Komunis China yang disampaikan Jurubicara Kemlu negeri tirai bambu itu, Geng Shuang, serta respon yang diberikan oleh menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju.

Menurut Rizal dalam pesannya yang diterima redaksi beberapa saat lalu, seluruh elemen masyarakat dan pemerintah Indonesia jangan ragu untuk membela kedaulatan dan integritas wilayah.

Bersahabat dengan negara lain, bukan berarti kita harus membiarkan diri kita dijajah.

"Kita ingin berteman dgn siapa saya. Tetapi kita harus melawan siapapun yang menganggu kedaulatan dan integritas wilayah Indonesia," ujar Rizal Ramli, Minggu (5/1).

Rizal juga menyadari bahwa perbandingan persenjataan antara Indonesia dan China cukup signifikan. Tetapi, katanya lagi, di masa lalu rakyat di Nusantara ini pernah memperlihatkan kemenangan melawan pihak asing yang ingin menguasai.

"Tidak usah kecil hati kalau kita belum unggul hardware. Serbuan Kubilai Khan kita patahkan, Sekutu di Surabaya kita kalahkan. Kita bangsa hebat!," demikian Rizal Ramli.

Ketika masih menjabat sebagai Menko Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli dan Kementerian yang dipimpinnya menginisiasi penggunaan nama baru untuk perairan di sekitar Laut Natuna yang telah dipastikan sebagai milik Indonesia. Nama baru yang digunakan adalah Laut Natuna Utara.

Di tahun 2017, saat itu Rizal Ramli sudah tidak menjadi Menko Maritim dan Sumber Daya lagi, peta baru itu diumumkan. Tidak lama setelah pengumuman itu, pemerintah China memprotes keras, diikuti oleh sikap Indonesia yang melemah.(yk/RMOL/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Pulau Natuna
 
  Beijing Peringatkan Amerika Tidak Ikut Campur Konflik Laut China Selatan
  China Rilis Peta Terbaru Caplok Wilayah Sengketa - India 'Protes Keras', Bagaimana dengan Indonesia?
  China Semakin Agresif, Wakil Ketua MPR: Saatnya Indonesia Menyiapkan Militer Skala Penuh
  China Minta Hentikan Pengeboran Natuna, Indonesia Perlu Tegas
  Fadli Zon Ungkap Maksud Jahat China di LCS, Mau Mengambil Wilayah Kedaulatan RI
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2