Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Politik    
Pilpres 2014
Mantan Aktivis Akui Besarnya Modal Pencalegkan
Friday 17 May 2013 21:15:46
 

Adian Napitupulu saat menunjukkan kaos kampanyenya.(Foto: BeritaHUKUM.com/riz)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Bagi pendiri Forum Kota (Forkot) Adian Napitupulu, sebuah gelar dalam ajang Pemilihan Umum (Pemilu) legislatif, tidak berarti apa-apa. "Karena yang berbicara saat ini, adalah uang. Tidak peduli jabatan atau gelar yang disandang sang caleg (calon legislatif) Kiai kan, mantan aktivis kan maupun doktor" ujar caleg PDI-Perjuangan ini saat diskusi yang bertema "Menguak Caleg Mantan Narapidana Politik dan Aktivis di Pemilu 2014" yang digelar di Media Center KPU Pusat, Menteng, Jakarta, Jumat (17/5).

Mantan aktivis 98 ini memberikan contoh, saat dirinya menjadi caleg pada pemilu 2009. Dimana, harus mendatangi ratusan desa di Kabupaten Bogor.

Dan dalam satu desa yang dikunjungi, Adian mengaku sedikitnya mengeluarkan uang sebanyak 2 juta. "Itu sudah ongkos dan makan. Nanti, ada pemuda karang taruna minta baju kostum bola itu kita kasih 500 ribu. Lalu, ibu-ibu pengajian minta sumbangan," ungkapnya.

Jika ada 200 desa. Maka dana yang dibutuhkan bisa sekitar Rp 400 juta. "Itu belum atribut kampanye seperti kaos, baliho dan spanduk," ungkap Adian.

Sehingga, dirinya berpendapat bahwa dalam pencalegkan yang paling diutamakan adalah biaya yang besar.

Sementara itu, pengamat politik dari Lima (Lingkar Studi Masyarakat Madani), Ray Rangkuti menegaskan bahwa hal itu bukanlah jaminan seorang caleg memperoleh kemenangan.

"Sebab, mantan aktivis bisa lebih kreatif dalam meramu kampanyenya. Apalagi, ada pangsa pasar (pemilih) yang tidak lagi melihat uang," ungkapnya.

Selain itu, persaingan mengandalkan uang, bukanlah cara jitu memenangkan pencalegkan. "Karena semua calon bisa. Sekarang, kita kasih uang ke masyarakat lalu datang lagi caleg yang lain dan berikan uang juga," jelas Ray.(bhc/riz)



 
   Berita Terkait > Pilpres 2014
 
  Jelang Pilpres, Bang Yos 'Nyekar' ke Asta Tinggi
  Bupati Gorontalo Minta Dahlan Gandeng Bupati Kutai Timur Kepilpres
  Pilpres 2014, Jika Tanpa Jokowi Bukan Pemilu
  Politisi Narsis, Jalankanlah Politik Etis
  Jelang Pilpres 2014, Idham: Partai Tidak Mau Kalah Start
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2