ACEH, Berita HUKUM - Badan Eeksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Malikussaleh (BEM Unimal) Lhokseumawe, menggelar aksi penolakan terhadap kenaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Orasi tersebut berlangsung selama 2 jam di Simpang Jam Kota Lhokseumawe, Senin (17/6).
Koordinator aksi, M Iqbal, dalam orasinya mengatakan, pemerintah beralasan bahwa kenaikan harga BBM itu untuk menambah deposit Negara, dikhawatirkan anggaran negara tidak defisit. Sungguh anehnya pemerintah, padahal bukan hanya BBM yang menjadi Deposit akan tetapi masih banyak penghasilan di Negara. Misalnya, dari kekayaan alam yang melimpah ruah.
"Oleh karena itu, terlepas dari berbagai alasan pemerintah, namun rencana kenaikan harga BBM sangat melukai hati rakyat Indonesia," tegas puluhan mahasiswa berapi-api.
Adapun tuntutan para mahasiswa tersebut ialah:
1. Mengecam pemerintah agar tidak menaikkan harga BBM bersubsidi
2. Minyak bersubsidi adalah pilihan mansyarakat
3. Kepada pemerintah, khususnya pemerintah Aceh lebih memikirkan kepentingan rakyat daripada kepentingan politik/kelompoknya.
4. Menolak kenaikan harga BBM sebagai harga mati dan tidak bisa ditawar.
Demo penolakan BBM berlangsung sejak pukul 9:00 WIB, sampai pukul 11:00 WIB dengan dikawal puluhan personil kepolisian.(bhc/sul)
|