JAKARTA, Berita HUKUM - PT Bank Mandiri Tbk dan PT Asuransi Ekspor Indonesia mendorong para eksportir memasarkan produknya ke Timur Tengah, Eropa Timur, dan Afrika Selatan.
Selain itu, para eksportir bisa melirik pasar di negara yang tergabung dalam Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) atau Asean+ 6 (Australia, China, India, Jepang, Korea Selatan dan New Zealand). Pasalnya, pasar di kawasan tersebut masih terus berkembang.
Direktur Utama Bank Mandiri, Zulkifli Zaini mengatakan situasi perdagangan global pada tahun ini merupakan situasi tersulit bagi para eksportir karena krisis Eropa yang berkepanjangan menimbulkan ketidakpastian.
”Eksportir perlu mencari pasar ke negara-negara baru supaya pertumbuhan bisnis dapat terjaga dan berkembang serta mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih baik,” kata Zulkifli dalam keterangan pers yang diterima Bisnis, Kamis (18/10).
Bersama ASEI, Bank Mandiri mendukung para eksportir dalam melakukan transaksi perdagangan internasional, seperti menyediakan solusi pembiayaan pengadaan barang ekspor (pre-shipment financing) hingga mengakselerasi penerimaan hasil ekspor ketika barang sudah dikirim kepada pembeli (post-shipment financing), baik transaksi ekspor LC maupun non LC, dengan suku bunga yang kompetitif.
Menurutnya, kolaborasi Bank Mandiri dan ASEI ini diharapkan dapat menjaga risiko dalam memberikan pembiayaan ekspor sehingga lebih banyak pembiayaan ekspor yang dapat diberikan terutama untuk ekspor ke negara tujuan non-traditional market.
Direktur Commercial and Business Banking Bank Mandiri Sunarso mengatakan, volume ekspor Bank Mandiri tumbuh rata-rata 30% per tahun dalam 3 tahun terakhir.
Adapun, per September 2012, transaksi ekspor melalui Bank Mandiri tercatat hingga US$ 40,8 miliar, transaksi impor US$ 42,5 miliar atau tumbuh 31%. Perseroan menguasai market share bank garansi sekitar 24%.
Sunarso menyampaikan, Bank Mandiri menargetkan transaksi ekspor melalui perseroan mencapai US$ 63,5 miliar, transaksi impor US$ 60,9 miliar, dan transaksi bank garansi mencapai Rp 32,3 triliun.
Transaksi ekspor ke negara anggota RCEP diperkirakan mencapai sekitar 40% dari total transaksi ekspor lewat Bank Mandiri pada tahun ini.
Menurut Sunarso, komoditas utama yang dapat dipasarkan para eksportir ke negara-negara tersebut a.l batu bara, CPO, karet, pulp & paper, tekstil, serta baja.
Melalui berbagai kemudahan layanan trade, Bank Mandiri dan ASEI ingin berkontribusi aktif pada pertumbuhan ekspor nasional dan memperlancar masuknya Devisa Hasil Ekspor (DHE) ke Indonesia terutama melalui Bank Mandiri.(bas/bsn/bhc/opn) |