BANDUNG, Berita HUKUM - Hujan lebat yang mengguyur sebagian besar wilayah di kota Bandung dan mengakibatkan tanah longsor. Sebanyak 6 rumah rusak akibat tanah di tebing sekitar amblas di Kampung Andir Desa Gudang Kahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung.
Siti, 65 tahun warga yang menjadi korban longsor menuturkan bahwa pada saat kejadian ia dan keluarga tidak berada di dalam rumah. "Alhamdulillah keluarga selamat, tapi itu rumah saya menggantung karena tanah pondasinya amblas," ujar Siti, pada Jumat, (3/4).
Bencana longsor yang terjadi pada Kamis sore, (2/4) memang cukup mendadak. Setelah hujan deras seharian tanah mulai amblas sedikit demi sedikit dan tak lama kemudian gemuruh terdengar di tebing-tebing sekitar. Terdapat 4 titik longsor. Masing- masing berada di RT 3,4,5 dan 6 desa Gudang Kahuripan.
Bukan hanya longsor, desa ini juga terkena banjir yang cukup deras akibat limpahan air dari perkebunan warga yang berada tepat di atas pemukiman penduduk. "Ada 4 titik longsor tapi yang RT 4 ini yang parah. Satu rumah hampir ambruk karena tanah masuk semua kedalam rumah," ujar Roni, Ketua RT 3.
Longsor yang terjadi pada pukul 14.45 kemarin langsung mendapat perhatian dari pihak Polsek Lembang dan juga bantuan TNI setempat. "Kemarin warga dan ABRI sudah mulai membersihkan jalan yang tertutup, biar bisa dilewati," ujar Roni.
Berada diantara tebing-tebing tinggi desa Gudang Kahuripan ternyata memang sering terkena bencana longsor dan banjir. Tahun 2005 juga pernah terjadi, bahkan hampir di setiap musim penghujan banjir dan longsor menghantui warga sekitar.
"Ini kemarin longsor dan banjir itu disebabkan dari air Bah, dari perkebunan sayuran diatas dan juga jalur air. Jadi pas hujan berhenti air deras sekali turun," ujar Cecep Rosman, salah satu warga yang membantu proses pembersihan dan pengamanan longsor serta masih ada sebanyak 15 rumah disekitarnya terancam terkena longsor.
Warga mengeluhkan banyaknya bangunan tinggi yang di buat di sekitar tebing membuat tanah menjadi sering amblas, juga karena air yang berasal dari atas melewati desa Kahuripan sering membuat desa kebanjiran. Walaupun sering terkena dampak banjir, warga merasa betah untuk tetap bermukim di lokasi desa Gudang Kahuripan tersebut.(bh/yun) |