Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Amerika Serikat
Lima Polisi AS Tewas Ditembak, Tersangka Pelaku Klaim Punya Bom
2016-07-08 16:40:56
 

Kelima polisi tewas ditembak ketika unjuk rasa menentang penembakan polisi terhadap warga kulit hitam berlangsung.(Foto: Istimewa)
 
DALLAS, Berita HUKUM - Jumlah polisi yang tewas akibat aksi penembak jitu di Kota Dallas, Amerika Serikat, telah bertambah menjadi lima orang.

Kepala Kepolisian Dallas, David Brown, mengatakan pihaknya telah menangkap tiga tersangka pelaku dan masih mengepung satu orang bersenjata yang melepaskan tembakan dari dalam sebuah garasi.

Jumlah polisi yang tewas akibat aksi penembak jitu di Kota Dallas, Amerika Serikat, telah bertambah menjadi lima orang.

Kepala Kepolisian Dallas, David Brown, mengatakan pihaknya telah menangkap tiga tersangka pelaku dan masih mengepung satu orang bersenjata yang melepaskan tembakan dari dalam sebuah garasi.

Brown meyakini semua tersangka bekerja sama, dan menggunakan senapan untuk melakon serangan ketika unjuk rasa menentang penembakan polisi terhadap warga kulit hitam berlangsung.

"Kami belum punya taraf keyakinan bahwa kami telah menangkap semua tersangka," ujar Brown.

Penembakan terjadi pada pukul 20.45 waktu setempat. Sejauh ini sebanyak lima polisi dipastikan meninggal dunia akibat tembakan. Salah satu yang tewas adalah polisi dari kesatuan pengamanan transportasi.

Berdasarkan penyelidikan sementara, dua penembak jitu beraksi dari "posisi tinggi" ketika unjuk rasa berlangsung.

"Kami yakin para tersangka ini memposisikan diri mereka sehingga dapat menyasar para petugas dari dua sudut berbeda.. dan berencana mencederai dan melukai aparat penegak hukum sebanyak mungkin," kata Brown.

Wali Kota Dallas, Mike Rawlings, mengatakan kejadian ini sangat menyesakkan bagi warga kota.

Unjuk rasa di Dallas digelar untuk memprotes tindakan polisi AS yang menembak dua warga kulit hitam, Philando Castile di Minnesota dan Alton Sterling di Louisiana.
Presiden AS Barack Obama berpendapat insiden seperti itu tak seharusnya memecah belah polisi dan masyarakat yang dilayani polisi.(BBC/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Amerika Serikat
 
  DPR AS Lakukan Pemungutan Suara untuk Makzulkan Biden
  Amerika Serikat Lacak 'Balon Pengintai' yang Diduga Milik China - Terbang di Mana Saja Balon Itu?
  Joe Biden akan Mengundang Para Pemimpin Indo-Pasifik ke Gedung Putih
  AS Uji Rudal Hipersonik Mach 5, Lima Kali Kecepatan Suara
  Sensus 2020: Masa Depan Populasi AS Bercorak Hispanik
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2