KAIRO, Berita HUKUM - Sebuah ledakan di gedung keamanan di bagian utara Mesir menewaskan sedikitnya 14 orang dan 100 orang terluka, seperti disampaikan media pemerintah dan sumber keamanan.
Mereka mengatakan ledakan besar yang terjadi di kota di wilayah Delta Nil Mansoura, utara Kairo, menyebabkan sebuah bagian gedung runtuh.
Muncul kekhawatiran korban tewas akan bertambah.
Belum diketahui penyebab ledakan, tetapi sebuah laporan menyebutkan ledakan itu berasal dari bom mobil.
Meski tidak ada kelompok yang menyatakan bertanggung jawab terhadap peristiwa teresebut, Perdana Menteri interim Hazem Beblawi menyatakan Ikhwanul Muslimin sebagai "kelompok teroris", seperti diberitakan kantor berita Mesir Mena.
Kepala keamanan 'terluka'
Ledakan terjadi di gedung pada Selasa (24/12) dini hari.
Lebih dari 100 orang terluka di Mansoura, ibukota provinsi Dakahliya.
Sebuah laporan yang belum dapat dikonfirmasi mengatakan kepala keamanan provinsi mengalami luka-luka.
Ledakan tersebut juga mengenai jendela gedung bangunan sebelahnya, dan getarannya dapat dirasakan sampai jarak 20 km, menurut sebuah laporan.
Militan telah melakukan serangan terhadap pasukan keamanan Mesir, menyusul penggulingan Presiden Islamis Mohammed Morsi oleh militer pada Juli lalu.
Sejak Morsi lengser para pendukungnya menggelar demonstrasi meminta pembebasan Morsi, presiden pertama Mesir yang terpilih melalui pemilu yang demokratis.
Lebih dari 2.000 orang anggota Ikhwanul Muslimin telah ditahan, dan 450 orang diantaranya melakukan aksi mogok makan pada Senin (23/12) untuk memprotes "perlakuan yang tidak manusiawi".
Morsi menghadapi tiga tuduhan kriminal dalam persidangan terpisah yang berkaitan dengan kebijakan selama memimpin Mesir.
Persidangan pertama dimulai pada 4 November lalu, tetapi ditunda sampai 8 Januari mendatang.(BBC/bhc/sya) |