Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Eksekutif    
Reshuffle
Lambannya Proses Reshuffle Timbulkan Spekulasi
Saturday 15 Oct 2011 23:06:35
 

Proses reshuffle kabinet yang lamban dan bertele-tele menimbulkan keacaman dan spekulasi di masyarakat (Foto: Dok. Rumgapres)
 
BOGOR (BeritaHUKUM.com) – Proses perombakan (reshuffle) Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) Jilid II, benar-benar berjalan lamban dan bertele-tele. Apalagi hingga kini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hanya memanggil beberapa orang yang akan menempati posisi wakil menteri (wamen) ke kediamannya, Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat (15/10).

Hal ini pun menimbulkan spekulasi. Isu yang berkembang di wartawan, menyebutkan Presiden SBY kemungkinan akan membentuk kementerian baru, yakni Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan. Pembentukan ini untuk menggantikan pos kementerian sebelumnya, yakni Kementerian Budaya dan Pariwisata (Kemenbudpar). Kemenbudpar nanti akan berubah menjadi Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Namun, ketika spekulasi ini dikonfirmasi kepada juru bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha enggan menjawab. Ia hanya membenarkan Presiden SBY akan menambah pos wamen di beberapa kementerian. Penambahan ini, bukan menandakan bahwa kabinet lebih gemuk dari sebelumnya.

"Justru ini tidak berarti bahwa penambahan struktural baru itu diartikan sebagai tidak efisien dan menjadi lebih gemuk. Tidak seperti itu. Penambahan pos wakil menteri untuk memaksimalkan tuga-tugas kementerian dalam tiga tahun ke depan,” ujarnya.

Terkait dengan posisi wamen, Presiden SBY telah memanggil Mahmuddin Yasin. Ia telah ditunjuk menjadi Wamen BUMN. Sebelumnya, Mahmuddin duduk sebagai Sesmen BUMN. Ia pun mengakui telah diberi amanat untuk melaksanakan tugas sebagai Wamen BUHN. “Presiden berbicara Kementrian BUMN menjadi lokomotif perekonomian. Mudah-mudahan saya bisa menjalankan amanah itu,”

Selain Mahmuddin, Presiden juga telah menunjuk Bayu Krisnamurthi sebagai Wamen Pertanian. Sebelumnya, Bayu menjabat Deputi Menko Perekonomian bidang Pertanian dan Kelautan. Ia juga pernah duduk sebagai Dewan Pengawas Perum Bulog pada 2007. Baru juga pernah menjadi Ketua Tim Koordinasi Stabilisasi Pangan Pokok.

Dua Wamen
Pada bagian lain, Presiden telah menambah satu posisi wkil menteri untuk Kementerian Keuangan. Kementerian itu, kini mendapat dua wamen. Hal ini ditandai dengan penunjukan Mahendra Siregar, yang sebelumnya menjadi Wamen Perdagangan. Sebelum Mahendra, SBY sudah menunjuk Wamenkeu Anny Ratnawati.

Kepastian Mahendra menjabat posisi Wamenkeu itu, setelah ia menemui Presiden SBY. Usai bertemu Kepala Negara, Mahendra mengaku diminta SBY untuk mengawal kondisi keuangan Indonesia sampai 2014. Dirinya diminta untuk konsern dengan perkembangan ekonomi global yang dalam perkembangannya memicu masalah di bidang keuangan baik fiskal dan utang serta pebankan nasional.

Selain itu, SBY juga memberi arahan lainnya kepada Mahendra untuk mendukung Menteri Keuangan, semakin bisa meningatkan semua aparat maupun sebuah kebijakan dan program yang ada di kementrian, sehingga Kementerian Keuangan benar-benar bisa mengantisipasi kondisi seperti itu. “Saya diminta untuk memperkuat dann memperkokoh momentum pertumbuhan ekonomi nasional,” tandasnya.

Sedangkan Julia Aldrin mengatakan, faktor penting penambahan Wamen Keuangan, bukan menandakan Wamenkeu Anny Ratnawati gagal. Justru yang bersangkutan berhasil, namun perlu diperkuat lagi untuk menghadapi perkembangan ekonomi global.

"Mengingat pentingnya kementerian tersebut, dan ada yang ingin dicapai dari kementerian-kementerian yang diputuskan nomneklatur baru, atau tambahan posisi baru. Itu sudah pasti akan diatur, tidak akan overlap, tidak akan tumpang tindih," jelasnya.(mic/wmr)



 
   Berita Terkait > Reshuffle
 
  Presiden Lantik Menteri dan Wamen Kabinet Indonesia Maju
  Jika Reshuffle Acuannya Kontroversi, Tiga Menteri Ini Layak Diganti
  Bongkar Pasang Menteri Kabinet Jangan Sampai Timbulkan Polemik
  Azis Syamsuddin Berharap Sosok Muda yang Matang dalam Kabinet
  Indonesia Butuh Sosok Abdul Mu'ti
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2