JAKARTA, Berita HUKUM - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) membongkar bangunan yang berada di atas lahan yang akan dibangun gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (9/4) di jalan Gembira, Guntur, Jakarta Selatan. Warga dan anak-anak menangis melihat rumahnya dibongkar oleh Satpol PP.
Bangunan liar yang terletak di Jalan Gembira, RT 001/06, Guntur, Setiabudi, belakang gedung hotel Royal Kuningan akhirnya dibongkar KPK. Pembongkaran dilakukan sejak pukul 07:00 WIB tadi. Anak-anak yang sudah berseragam Sekolah Dasar (SD) tidak jadi berangkat ke sekolahnya.
Mereka menangis tersedu ketika melihat Satpol PP. Tangisan mereka makin menjadi, kala Salpol PP mulai membongkar rumah mereka. "Saya tidak mau pergi, rumah saya jangan dirusak," kata anak yang berseragam SD melihat kedatangan Satpol PP, Selasa (9/4).
Kepala Satpol PP, Kukuh Hadi Santoso ditemui di lapangan, mengatakan bahwa warga sudah dikasih uang kerohiman sebesar Rp 300 ribu. "Ini sudah upaya yang terakhir, dialog sudah, segala macam sudah. Yang kita lakukan ini manusiawi. Bahkan, kalau mau pindah sudah kita siapkan 10 truk untuk mereka angkut barang," kata Kukuh.
Luas tanah yang akan dibangun KPK sekitar 8.000 meter persegi. Apa yang dilakukan Satpol PP membantu mengosongkan lahan KPK dengan dasar diminta bantuan KPK. "Kewenangan penertiban memang ada di Pemprov. Dikasih kesempatan warga mengosongkan barang-barangnya, sudah melalui prosedur yang baku. Kita berupaya persuasif," tambahnya.
Sebenarnya, sebagian warga sudah pindah ke rumah susun di Pulo Gebang, namun ada sebagian yang masih bertahan. Total, warga yang masih bertahan sampai saat ini sekitar 50 Kepala Keluarga (KK), sebelumnya 81 KK.
Kepala Biro Umum KPK, Daryoto menjelaskan bukti kepemilikan KPK sertifikat atas nama Pemerintah Republik Indonesia. Lahan itu akan dibangun kantor KPK yang baru. "Kebutuhan kita sekitar 30.000 meter persegi untuk luas bangunannya. Bukti kepemilikan KPK sertifikat atas nama pemerintah republik Indonesia. Kita terima dari tahun 2009 dari Kementerian Keuangan," ujar Daryoto.
Sejak tahun 2010, tambah Daryoto, warga sudah dihimbau agar mengosongkan lahan itu. Bahkan warga sudah dibantu untuk direlokasi ke Rusun Pulo Gebang. "Kita dengan melakukan tindakan persuasif. Sudah kita bantu untuk bisa relokasi ke rumah susun Pulo Gebang dan Marunda. Ini (pembongkaran) sudah upaya terakhir. Karena waktu untuk membangun harus segera dilakukan.
Sekitar 40-an rumah," terangnya.
Seperti diketahui, lahan itu akan dibangun gedung KPK. Sebab, gedung yang saat ini dihuni KPK di jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta dinilai tidak layak dan tidak cukup untuk menampung karyawan KPK. Rencananya, pembangunan gedung itu akan dimulai tahun ini.(bhc/din) |